JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menyebutkan, hubungan dagang Indonesia dengan Uni Eropa bersifat saling melengkapi kebutuhan alias komplementer.
"(Perdagangan) Uni Eropa dan Indonesia itu sangat komplementer, itu salah hasil dari studi (EU-Indonesia Vision Group)," kata Mari dalam konferensi pers yang juga didampingi oleh Komisioner Perdagangan Karel de Gucht di Jakarta, Rabu (4/5/2011).
Ekspor Indonesia ke Uni Eropa (UE) didominasi oleh komoditas pertanian dan pertambangan, seperti CPO, karet, kopra, tembaga, dan batu bara. "Kita banyak mengimpor mesin, dan mereka punya teknologi," katanya.
Sebelum melangkah lebih lanjut kepada Indonesia-EU Comprehensive Economic Partnership Agreement, kedua belah pihak telah melakukan sejumlah studi melalui Vision Group, yang dibentuk sejak tahun 2009 .
Group tersebut tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi pengusaha dan akademisi juga dilibatkan demi mencapai kepentingan bersama.
Mengenai neraca perdagangan, total perdagangan Indonesia-UE mencapai 26,99 juta dollar AS tahun 2010, di mana nilai ekspor Indonesia ke UE sebesar 17,14 juta dollar AS. Sementara impornya dari UE sebesar 9,86 juta dollar AS.
Total perdagangan tersebut pun naik sebesar 21,3 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan demikian, kondisi ini berbeda dengan China. Surplus Indonesia dari hubungan dagang dengan organisasi supranasional, yang beranggotakan 27 negara, ini pun mencapai 7,26 juta dollar AS tahun 2010, atau naik cukup signifikan dengan 48,6 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.