Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Alasan Presiden SBY Tetap Optimistis

Kompas.com - 19/05/2011, 11:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan optimismenya terhadap ambisi Pemerintah Indonesia untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan perekonomian yang berkembang pesat (emerging economy country). Presiden yakin karena ada tiga alasan yang bisa membuat semua pihak optimistis dengan cita-cita tersebut.

"Pertama, potensi Indonesia belum dikembangkan secara penuh. Kedua, dalam krisis global 2008/2009 lalu ekonomi Indonesia relatif bertahan. Selamat. Ini menunjukkan kita punya modal untuk meningkatkan ekonomi," ungkap Presiden ketika membuka Presidential Lecture Prof. Ha-Joon Chang dari University of Cambridge di Istana Negara, Kamis (19/5/2011).

Alasan ketiga yang membuat Presiden optimistis adalah kesadaran akan kelemahan dan kekurangan yang ada di Indonesia sendiri. Menurut Presiden, Indonesia masih memiliki banyak kekurangan dan kelemahan terkait sistem perekonomiannya, di antaranya berkenaan dengan kebijakan, infrastruktur, dan bottlenecking.

Presiden menyadari banyak pihak yang pesimistis dengan ambisi ini. Namun, dirinya tetap pada upaya membangun keyakinan Indonesia untuk dapat mencapai ambisi ini bersama-sama.

"Justru dengan titik lemah seperti itu, manakala dapat kami perbaiki dan koreksi, tentu ekonomi Indonesia akan jauh lebih baik dan lebih maju," kata Presiden Yudhoyono.

Presiden menekankan, pemerintah menargetkan mencapai cita-cita ini dalam 15-20 tahun mendatang. Pemerintah sendiri sudah sampai pada tahap akhir mempersiapkan rencana besar (masterplan) secara bertahap.

"Masterplan ke arah itu sedang kami finalkan. Dalam waktu dekat akan saya luncurkan yang sesungguhnya implementasi dari masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia itu tidak lain sebuah rencana yang harus kita jalankan sekuat tenaga," tambah Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com