Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chang: Pemerintah Jangan Terlalu Dominan

Kompas.com - 19/05/2011, 14:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam meretas jalan menuju negara baru dengan perekonomian yang berkembang pesat (new emerging economy country), profesor ekonomi politik dari University of Cambridge, Ha-Joon Chang, menegaskan, pemerintah tidak boleh terlalu dominan. Menurut dia, pemerintah justru harus mengembangkan kerja sama dengan pihak swasta dalam mengembangkan perekonomian.

"Pemerintah harus bekerja sama dengan sektor swasta dibandingkan mendominasi semuanya. Perlu ada keseimbangan yang dicapai karena pemerintah sebaiknya memiliki hubungan yang erat dengan swasta," ungkap Chang dalam Presidential Lecture bertajuk "Indonesia Toward an Emerging Economy: Lessons from Korea and Beyond" di Istana Negara, Jakarta, Kamis (19/5/2011).

Namun, Chang juga menyadari bahwa dalam sistem seperti ini, swasta berkesempatan melakukan korupsi dan manipulasi. Oleh karena itu, pemerintah harus memiliki langkah-langkah yang dapat menjamin kemitraan tersebut dapat berhasil.

"Ini tantangan, Anda semua yang bisa jawab, karena saya tidak memahami politik dan ekonomi di Indonesia. Saya memahami beberapa kebijakan yang berlangsung di Indonesia tidak berdampak sesuai diharapkan. Tetapi tidak berarti tidak diperlukan. Saya sudah katakan Indonesia harus meningkatkan kebijakan industrinya. Kita perlu sadari kelemahan kebijakan domestik kita dan kondisi tataran global," tambahnya.

Ketika menutup kuliah umum ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan gagasannya yang terkait dengan saran Chang agar pemerintah tidak terlalu dominan. Menurut Presiden, mekanisme pasar tidak bisa berjalan tanpa regulasi. Oleh karena itu, pemerintah harus turut mengaturnya.

"Dari pengalaman krisis sebelumnya, kami mendapat banyak pelajaran, pasar tak dapat bertumbuh tanpa campur tangan regulasi dari pemerintah. Oleh karena itu, intervensi pemerintah tetap diperlukan," kata Presiden Yudhoyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com