Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsentrasi pada Kenaikan Harga Pangan

Kompas.com - 19/05/2011, 18:17 WIB

KOMPAS.com - Catatan Bank Dunia soal kenaikan harga pangan terbaru memang baru sebulan dirilis. Kendati demikian, persoalan tersebut menjadi perhatian serius PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Hal tersebut menjadi bagian dari paparan Direktur Utama UNVR Maurits Lalisang terkait pemaparan publik perusahaan tersebut pada Kamis (19/5/2011).

Alhasil, meski sempat membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 7,9 persen menjadi Rp 19,7 triliun pada 2010, perhatian mengenai kenaikan harga pangan hinggal level dua digit menjadi fokus UNVR. "Inflasi bahan pangan membuat konsumen lebih berhati-hati membelanjakan uangnya," kata Maurits.

Data Bank Dunia menunjukkan pada 2010, harga global untuk komoditas jagung mencapai titik kenaikan hingga 74 persen. Menyusul di belakangnya adalah harga gandum yang naik hingga 69 persen, kedelai (36 persen), dan gula (21 persen).

Menurut Bank Dunia, cuaca buruk yang melanda negara-negara utama pengekspor gandum serta pembatasan ekspor berikut peningkatan penggunaan hasil produksi biofuel hingga rendahnya harga saham global menjadi pemicu kenaikan harga bahan pangan dunia. Sudah begitu, tingginya harga bahan bakar minyak mentah ke posisi 21 persen pada kuartal pertama 2011 sebagai dampak konflik di Timur Tengah dan Afrika Utara juga menjadi biang keladi melonjaknya harga bahan pangan tersebut.

Berangkat dari kenyataan itulah, terang Maurits, pihaknya menyiapkan langkah-langkah antisipasi. Setidaknya, hingga akhir 2011. Yang pertama, pengaturan anggaran efektivitas biaya sebesar lima persen dari total biaya rantai suplai. "Kami sudah perhitungkan untuk mengalihkan rapat-rapat yang tak terlalu mendesak di luar negeri menjadi lewat telekonferensi saja," imbuhnya.

Sementara itu, menaikkan harga jual produk merupakan pilihan terakhir. Hal tersebut disesuaikan dengan kemampuan konsumen. "Kalau pilihan ini kami ambil, kenaikan harga produk rata-rata enam persen," demikian Maurits Lalisang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com