JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan, Agus Martowardojo menyebutkan sekalipun semua masih dalam kondisi baik dan terkendali, tetapi resiko fiskal akan tetap ada. "Kita melihat bahwa itu resiko fiskal bisa mencapai Rp 16 triliun," ungkap Agus, di Bank Indonesia, Jakarta, Selasa ( 24/5/2011 ).
Mengenai perhitungan resiko fiskal tersebut, ia menyebutkan ada sejumlah komponen yang mempengaruhi, seperti kenaikan ICP (minyak mentah Indonesia), dan penurunan lifting (minyak mentah siap jual).
"Volume BBM (Bahan Bakar Minyak) bersubsidi yang lebih dari anggaran yang 38,6 juta kilo liter, dan juga ada faktor anggaran pendidikan," tambahnya terkait komponen tersebut.
Namun, ia menambahkan, yang sudah diperhitungkan dalam penghitungan resiko fiskal tersebut yaitu penguatan dari nilai tukar rupiah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.