Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RAPBN 2012 Harus Peka Masalah Riil

Kompas.com - 25/05/2011, 13:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2012 harus disusun sedemikian rupa agar lebih peka terhadap permasalahan riil di masyarakat. Pertumbuhan ekonomi tercatat stagnan, padahal pada saat yang sama nominal APBN terus meningkat secara signifikan.

"APBN 2012 harus peka terhadap masalah riil. Asumsi pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN 2012 sebesar 6,5-6,9 persen menunjukkan pertumbuhan yang stagnan, kinerja ekonomi belum berkembang, padahal APBN naik," ujar juru bicara Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Dolfhie OFP, di Jakarta, Rabu (25/5/2011).

Pernyataan ini diungkapkan dalam Sidang Paripurna DPR yang mengagendakan Pembacaan Pandangan Fraksi Terkait Pembahasan Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal dalam RAPBN 2012.

Menurut Dolfhie, salah satu hambatan perekonomian nasional adalah kondisi perekonomian global yang tidak juga pulih. Itu antara lain pertumbuhan ekonomi China yang belum normal, yakni yang biasanya 12-13 persen menjadi 8-9 persen. China juga dilanda inflasi tinggi dan gelembung di sektor properti. "Lalu krisis keuangan Eropa yang masih mengkhawatirkan. Ada masih banyak tekanan lain," katanya.

RAPBN 2012 harus mulai memikirkan kondisi pemerataan ekonomi yang tidak memihak orang miskin. Ini terjadi, antara lain, karena pertumbuhan sektor-sektor yang menjadi konsentrasi kemiskinan, yakni sektor pertanian, selalu lebih lambat di bawah pertumbuhan ekonomi.

"Sektor pertanian dan peternakan masih tumbuh di bawah 5 persen pada lima tahun terakhir, padahal pada periode yang sama, perekonomian tumbuh 6 persen. Hanya di bawah 5 persen, padahal pertumbuhan ekonomi rata-rata 6 persen. Ini membuat jurang antara yang kaya dan miskin makin lebar," tutur Dolfhie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com