Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Awal Pekan Cenderung Menguat

Kompas.com - 30/05/2011, 10:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin pagi, cenderung menguat. Ini terjadi karena faktor pertumbuhan ekonomi global yang masih melambat sehingga menimbulkan kekhawatiran pelaku asing untuk berinvestasi di AS.

"Pelaku asing lebih suka menempatkan dananya di pasar Asia, khususnya Indonesia, karena imbal hasil yang diperoleh lebih tinggi ketimbang negara lain," kata analis PT Bank Saudara Tbk, Rully Nova, di Jakarta, Senin (30/5/2011).

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menguat lima poin menjadi Rp 8.548 per dollar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp 8.553.   

Menurut Rully Nova, rupiah juga mendapat dukungan dari Badan Pusat Statistik yang menyatakan bahwa deflasi akan terjadi pula pada Mei 2011. "Karena itu, pelaku pasar kemungkinan akan meningkatkan pembelian terhadap rupiah sehingga mata uang lokal itu terus mendekati angka Rp 8.500 per dollar AS," ucapnya.

Rupiah juga akan mendapat dukungan dari indeks harga saham gabungan yang kembali menguat dan diperkirakan pada pekan ini akan mencapai 3.900 poin. Ini  karena sejumlah emiten membagikan dividen yang menunjukkan perusahaan itu meraih keuntungan. "Kami optimistis rupiah akan menguat hingga mencapai level Rp 8.500 per dollar AS, meski untuk mencapai level tersebut memerlukan waktu agak lama," kata Rully Nova.

Ia mengatakan, pelaku asing juga akan meningkatkan investasinya di dalam negeri karena prospek investasi di Indonesia masih cukup bagus. Bahkan, perusahaan Toyota dari Jepang berminat meningkatkan investasi sebesar Rp 1,7 triliun untuk meningkatkan kapasitas produksi mobil di dalam negeri. Hal ini menunjukkan bahwa pasar domestik masih menarik bagi asing untuk melakukan investasi baru.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com