Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi BBM Bersubsidi Terus Naik

Kompas.com - 30/05/2011, 16:49 WIB

 

 

JAKARTA, KOMPAS.Com - Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengusulkan peningkatan volume bahan bakar minyak bersubsidi 4,18 persen, untuk dimasukkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPBN) Perubahan tahun 2011 kepada pemerintah. Alasannya, realisasi konsumsi BBM dalam beberapa bulan terakhir ini telah melebihi kuota.  

 

Kepala BPH Migas, Tubagus Haryono, mengatakan itu dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Senin (30/5), di Jakarta.Rapat dengar pendapat itu membahas tentang Prognosa Volume BBM Bersubsidi Untuk RAPBN Perubahan 2011 dan RAPBN 2012 Secara Nasional dan Per Kabupaten/Kota.  

 

Pada tahun 2010, realisasi konsumsi BBM bersubsidi mengalami kenaikan 6,97 persen untuk premium dan sebesar 15,16 persen untuk solar, dibandingkan dengan kuota APBN Perubahan tahun 2010. Kondisi itu didorong oleh pertumbuhan kendaraan bermotor secara nasional yang mencapai 19,12 persen per tahun.  

 

Pemerintah telah menetapkan kuota BBM bersubsidi dalam APBN 2011 sebesar 38,59 juta kilo liter. Namun realisasi konsumsi BBM bersubsidi sampai April 2011 mengalami kenaikan dibandingkan dengan kuota sebesar 7,29 persen untuk premium dan sebesar 9,73 persen untuk solar. 

Tubagus mengusulkan kenaikan kuota BBM bersubsidi menjadi 40,2 juta kilo liter atau naik 4,176 persen dalam RAPBN Perubahan 2011. Dalam usulan itu, BPH Migas mengusul kan kuota premium menjadi 24,16 juta KL atau naik 4,18 persen dari kuota dalam APBN 2011. Untuk solar, BPH Migas mengusulkan kenaikan 4,82 persen atau menjadi 13,72 juta KL.  

 

Untuk menekan konsumsi BBM bersubsidi, menurut Tubagus, pihaknya mengusulkan ada pengaturan berupa penerbitan aturan sebagai dasar pengalokasikan penyalur BBM bersubsidi, dan pengaturan jumlah serta lokasi penyalur BBM bersubsidi di suatu wilayah. "Perlu ada pengaturan mengenai jenis atau kategori penyalur BBM bersubsidi," katanya.  

 

Pihak BPH Migas juga meminta ada pengaturan kewenangan yang lebih jelas pada BPH Migas, dalam memberikan sanksi pelanggaran aturan terakti dengan penyediaan dan pendistribusian BBM bersubsidi. "Selain itu, perlu ada pengaturan yang mendorong berdirinya penyalur BBM non subsidi," ujarnya.  

 

Terkait pengawasan, Tubagus menambahkan, perlu ada verifikasi volume penyaluran BBM bersubsidi yang dilakukan badan usaha secara periodik, dan melakukan uji petik di lapangan. "Perlu ada investigasi di lapangan karena ditemukan ada indikasi penyimpangan dalam pendistribusian BBM bersubsidi disertai pemberian sanksi dan penegakan hukum," kata Tubagus.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com