Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asing Miliki 33 Persen Obligasi Pemerintah

Kompas.com - 06/06/2011, 15:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar obligasi Indonesia menarik bagi investor global. Hal tersebut didukung oleh ekspetasi menguatnya nilai tukar rupiah dan imbal hasil yang relatif lebih tinggi dibanding negara Asia lainnya.

"Investor global tidak terlalu berfokus pada figur inflasi domestik karena mereka lebih memperhitungkan imbal hasil total dalam mata yang lokalnya, terutama dollar AS," ungkap Global Chief Investment Officer Manulife Asset Management, Barry Evans, di Jakarta, Senin ( 6/6/2011 ).

Saat ini, lanjut dia, investor asing telah memiliki 33 persen, atau Rp 225 triliun, dari total obligasi yang dikeluarkan pemerintah Indonesia.

Ia menambahkan alokasi belanja pemerintah pada sektor infrastruktur dan nilai tukar Rupiah yang menguat akan memberikan daya tarik bagi investor asing untuk berinvestasi di pasar obligasi Indonesia.

Selain penguatan rupiah, Head of Fixed Income Asia, Manulife Asset Management, Yu-Ming Wang menambahkan dua hal lain sebagai keunggulan bagi investor asing dalam berinvestasi di Indonesia.

Pertama, kebijakan Bank Indonesia yang memberikan dorongan positif bagi pergerakan pasar modal Indonesia dengan mendorong investor asing untuk lebih berpartisipasi dalam pasar modal jangka panjang, dibandingkan dengan obligasi atau deposito jangka pendek. "Kedua, Indonesia memiliki durasi obligasi yang bervariasi hingga tenor 20 tahun, untuk memenuhi kebutuhan investasi," tambahnya.

Selain itu, kenaikan peringkat kredit Indonesia, yang didorong oleh peningkatan cadangan devisa Indonesia dengan capaian lebih dari 100 miliar dollar AS, juga sebagai faktor penarik bagi investor. Apalagi, Indonesia diprediksi dapat mencapai peringkat investment grade dalam waktu dekat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com