Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seluruh Kontrak Pertambangan Akan Diputus

Kompas.com - 08/06/2011, 08:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Seluruh kontrak karya pertambangan dan penjualan sumber daya mineral di seluruh Indonesia tidak akan diperpanjang. Pemerintah akan mengambil alih pengelolaan kawasan pertambangan menjadi kepemilikan nasional dan menegosiasikan penjualan mineral itu.

”Sekarang kalau kontraknya sudah habis, ya, habis, tidak diperpanjang. Kembalikan dulu ke Indonesia. Kalau investor asing memang ingin melanjutkan, silakan negosiasi lagi. Misalnya, kalau kontrak dengan Inalum habis pada tahun 2013, ya, habis saat itu juga,” ujar Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, Selasa (7/6/2011).

Menurut Hatta, renegosiasi kontrak karya (KK) pertambangan perlu dilakukan karena ada potensi penerimaan negara yang hilang dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sektor energi dan sumber daya mineral. Pemerintah meyakini, setoran royalti dari hasil penjualan barang tambang Indonesia jauh lebih kecil dibandingkan dengan nilai jualnya.

”Ada potensi penerimaan yang hilang pada PNBP, makanya renegosiasi harus dilakukan. Kami tahu, tambang nikel itu besar, tetapi royaltinya hanya 0,28 persen, adapun Freeport Indonesia 1 persen, dan Antam (Aneka Tambang) hanya 3,5 persen. Di mana penghargaan dan keadilannya,” tutur Hatta.

Sementara itu, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Thamrin Sihite menyatakan, pihaknya mengkaji ulang semua KK dan perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara (PKP2B). Saat ini ada 42 perusahaan yang terikat KK dan 76 PKP2B, di antaranya PT Freeport Indonesia dan PT Newmont Nusa Tenggara. ”Yang kami renegosiasi itu semuanya, jadi itu tim. Sikap pemerintah bukan hanya ESDM,” kata dia.(OIN/EVY)

Lebih Lengkap Baca KOMPAS

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 hingga 30 Juni 2024, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bank DKI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 hingga 30 Juni 2024, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Kemendag Rilis Daftar 11 Komoditas dengan Perubahan Lartas, Apa Saja?

Kemendag Rilis Daftar 11 Komoditas dengan Perubahan Lartas, Apa Saja?

Whats New
Wafatnya Presiden Iran Diyakini Tak Berdampak Signifikan ke Perekonomian Global

Wafatnya Presiden Iran Diyakini Tak Berdampak Signifikan ke Perekonomian Global

Whats New
Anomali Harga Emas yang Terus-terusan Cetak Rekor Tertinggi

Anomali Harga Emas yang Terus-terusan Cetak Rekor Tertinggi

Whats New
Menhub Curhat Kurangnya Komitmen Pemda Bangun Transportasi Massal

Menhub Curhat Kurangnya Komitmen Pemda Bangun Transportasi Massal

Whats New
Demi Jaga Integritas Perkebunan, Kementan Adakan Sosialisasi SPI

Demi Jaga Integritas Perkebunan, Kementan Adakan Sosialisasi SPI

Whats New
Kementerian BUMN Beberkan Penyebab Terjadinya Indikasi Korupsi di Biofarma

Kementerian BUMN Beberkan Penyebab Terjadinya Indikasi Korupsi di Biofarma

Whats New
Jadwal Operasional BCA Selama Libur 'Long Weekend' Waisak 2024

Jadwal Operasional BCA Selama Libur "Long Weekend" Waisak 2024

Whats New
14 Etika E-mail Profesional yang Perlu Diketahui

14 Etika E-mail Profesional yang Perlu Diketahui

Work Smart
Ini Penyebab Indofarma Mandek Bayar Gaji Karyawan

Ini Penyebab Indofarma Mandek Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Singapura Promosikan Diri Jadi Tuan Rumah Konferensi dan Pameran

Singapura Promosikan Diri Jadi Tuan Rumah Konferensi dan Pameran

Whats New
Bank DKI Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Bank DKI Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Belanda Mau Investasi Energi Terbarukan di RI Senilai Rp 10,16 Triliun

Belanda Mau Investasi Energi Terbarukan di RI Senilai Rp 10,16 Triliun

Whats New
Mau Bangun KRL Surabaya-Sidoarjo, Menhub Gandeng Bank Pembangunan Jerman

Mau Bangun KRL Surabaya-Sidoarjo, Menhub Gandeng Bank Pembangunan Jerman

Whats New
Gandeng TKDN, Pupuk Kaltim Tingkatkan Keamanan dan Keselamatan Armada

Gandeng TKDN, Pupuk Kaltim Tingkatkan Keamanan dan Keselamatan Armada

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com