Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trik Jalanan untuk Jual Tontonan

Kompas.com - 10/06/2011, 13:47 WIB
KOMPAS.com - Chandra mengaku makin memiliki keleluasaan melampiaskan hobi nonton filmnya. Perempuan berkacamata yang tinggal di kawasan Bekasi Timur itu, sekarang, tak perlu lagi jauh-jauh pergi ke Jakarta hanya untuk
menonton film kesayangannya di bioskop favoritnya. "Sekarang nonton di Blitzmegaplex lebih dekat dari rumah," katanya pada Kamis kemarin.

Sebagaimana informasi dari Head of Marketing & Sales Blitzmegaplex Dian Sunardi Munaf, pihaknya memang sudah meluncurkan bioskop terbaru dalam jaringan Blitzmegaplex di Bekasi Cyber Park (BCP). Bioskop ketujuh itu berada di Jalan KH Noer Ali, Bekasi Barat. Sebelumnya, enam bioskop yang sudah ada yaitu Blitzmegaplex Paris van Java (Bandung), Grand Indonesia, Pacific Place, Mall of Indonesia, Central Park, dan Teraskota di Serpong, Tangerang Selatan.

Secara rinci, Assistant Cinema Manager Blitzmegaplex BCP Peter Hiswara menjelaskan, bioskop kelolaannya itu terdiri dari 9 auditorium berkapasitas total 1889 kursi. Menempati lantai 3A BCP, bioskop tersebut memiliki luas 4.000 meter persegi.

Persaingan

Peter mengakui, kehadiran Blitzmegaplex BCP di Bekasi Barat tersebut terbilang belakangan. Pasalnya, kawasan tersebut sudah dikepung oleh bioskop-bioskop milik jaringan 21. Di seberang selatan BCP ada Mal Metropolitan dengan bioskop XXI. Di seberang timur BCP, ada juga Mega Bekasi berikut bioskop XXI. Masih di dekat situ, ada juga Bekasi Square beserta bioskop XXI. Belum lagi, bioskop 21 di Grand Mall Bekasi Barat.

Namun begitu, baik Peter maupun Dian mengaku kalau jaringan pihaknya memiliki sekitar 2.000 pemegang kartu berlangganan blitzcard. "Para pemegang kartu itu beralamat di Bekasi," kata Peter.

Berangkat dari situlah, di tengah susutnya jumlah penonton bioskop di Jabodetabek lantaran belum terurainya benang kusut antara pemerintah dan pihak importir film terkait pajak royalti, Blitzmegaplex BCP, terang keduanya, memilih untuk tetap berhadapan dengan persaingan bioskop di Kota Bekasi.

Pascapenghentian distribusi film-film Hollywood ke Tanah Air sejak 17 Februari 2011, kalangan industri perfilman di Indonesia khawatir jumlah penonton bioskop menyusut. Pasalnya, untuk sementara waktu, di Nusantara, cuma tersedia film-film yang bukan masuk kategori box office alias penyedot jumlah penonton terbanyak.

Catatan dari laman kontan online pada Senin (7/3/2011), mengutip Presiden Direktur Blitzmegaplex David Hilman, persoalan impor film itu membuat jumlah penonton di jaringan bioskopnya ikut-ikutan menurun drastis.

Sementara, masih menurut Peter dan Dian, Blitzmegaplex BCP mendapat sambutan lumayan baik dari penonton. "Kalau hari biasa ada sekitar 800 sampai dengan 1.000 penonton. Kalau akhir pekan bisa mencapai 1.200," tutur Dian.

Peter menambahkan, hingga akhir 2011, pihaknya menargetkan kehadiran 500.000 penonton. "Makanya, untuk mencapai target itu kami menerapkan strategi," katanya.

Khusus di Blitzmegaplex BCP, terang Peter, pihaknya mengusung konsep street art alias seni jalanan pada tata ruang sepanjang selasar antara auditorium 1 hingga 9. Desain jalanan kota menjadi begitu dominan. Ada tembok yang penuh dengan lukisan cat graffiti, lajur jalan raya beraspal, tempat bermain papan luncur hingga arena mini bola basket street ball. "Kami menyasar anak muda dan kalangan pekerja kantor di kawasan Kota Bekasi," kata Peter saat menjelaskan street art tersebut.

Selain kelengkapan tersebut, papar Dian, pihaknya juga menyediakan fasilitas area gamesphere, layanan tempat pembelian tiket, dan tempat pembelian makanan dan minuman. Termasuk, tempat untuk merokok, dan mesin blitzcard. Dengan banderol per tiket Rp 15.000 untuk pertunjukan Senin-Kamis, Rp 20.000 untuk Jumat, dan Rp 25.000 untuk Sabtu, Minggu, serta hari libur, trik jalanan untuk menjual tontonan memang masih membutuhkan ujian agar benar-benar mencapai sasaran. 
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com