Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pola Konsumsi Bergeser ke Non-Makanan

Kompas.com - 15/06/2011, 09:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Konsumsi rumah tangga didominasi oleh penduduk berpenghasilan tinggi. Hal ini pun mempengaruhi pola konsumsi masyarakat yang cenderung bergeser dari konsumsi produk makanan ke non makanan.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Biro Humas Bank Indonesia, Diffi Ahmad Johansyah, di Jakarta, Selasa ( 14/6/2011 ).

"Sekarang konsumsi bukan makanan (yang mendominasi). Ini mungkin ada kaitannya dengan kelompok menengah atas yang semakin berperan. Ya, (kelompok) menengah atas kan lebih banyak (konsumsi). Bisa jadi karena pendapatan kelompok bawah terbatas kenaikannya," sebut Diffi.

Berdasarkan data BPS, lanjut dia, sebesar 20 persen dari jumlah penduduk Indonesia merupakan masyarakat yang berpenghasilan tinggi. Masyarakat ini mendominasi konsumsi rumah tangga nasional sebesar 43 persen.

Pada kuartal pertama tahun ini, masyarakat Indonesia yang mengonsumsi produk makanan hanya mencapai 47,9 persen. Sisanya sebesar 52,1 persen, merupakan konsumsi produk non makanan. "(Tren) ini dimulai sejak tahun 2000-an. Ya, kira-kira sejak krisis," ujarnya.

Hal ini pun serupa dengan temuan perusahaan analisa perilaku konsumen Nielsen. Menurut catatan Nielsen, masyarakat kelas atas kini lebih mencari produk yang memberikan manfaat lebih dan nilai tambah.

Hal tersebut menjadi salah satu hasil temuan utama Nielsen home panel yang telah melakukan penelitian perilaku konsumen untuk barang kebutuhan sehari-hari khususnya dalam posisi PDB per kapita Indonesia yang telah mencapai 3015 dollar AS pada tahun 2010 .

"Dalam era baru ini, konsumen kelas atas menjadi lebih value-conscious. Mereka memilih produk yang menjawab kebutuhan gaya hidup dan kesehatan mereka," tutur Executive Director of Client Leadership Venu Madhav, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Pengeluaran masyarakat kelas atas untuk kategori kesehatan dan gaya hidup telah meningkat sejak 2009 . Terkait dengan ini, Nielsen mencatat ada 3 kategori produk, yaitu hair conditioner, susu cair, dan pasta gigi, yang alami pertumbuhan penjualan.

Dengan demikian, Venu pun menambahkan, produsen harus tanggap terhadap perubahan perilaku konsumen kelas atas ini, yang sekarang lebih memperhatikan kenyamanan, kesehatan, selain gaya hidup, dan melakukan inovasi-inovasi produk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Mata Uang Kanada, Salah Satu yang Paling Stabil di Dunia

Mengenal Mata Uang Kanada, Salah Satu yang Paling Stabil di Dunia

Whats New
Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Whats New
Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Whats New
Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Whats New
Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Whats New
Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Whats New
Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Whats New
Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

Whats New
Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com