JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu secara resmi menerima sejumlah rekomendasi dari Kelompok Visi Indonesia-Uni Eropa. Kelompok ini merekomendasikan untuk memulai perundingan tentang Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA).
"CEPA akan memfasilitasi investasi-investasi baru ke Indonesia yang mendukung rencana induk pembangunan Indonesia serta menciptakan lapangan kerja dan alih teknologi serta memberikan sarana-sarana tambahan kepada Indonesia untuk dapat lebih sukses dalam memasuki pasar UE (Uni Eropa)," ungkap Mari, di Jakarta, Rabu ( 15/6/2011 ).
Saat ini, lanjut dia, Indonesia telah menikmati surplus perdagangan dengan UE sebesar 7 miliar euro. Di mana jumlah ini dapat bertambah dengan adanya perjanjian tersebut nantinya. "Oleh karena itu, perundingan harus dimulai segera setelah proses sosialisasi selesai dilaksanakan," tambah Mari.
Terkait CEPA, Mari menekankan perjanjian tersebut harus memiliki tiga aspek, yaitu akses pasar, pengembangan kapasitas, dan fasilitasi perdagangan.
Menurutnya, hal yang paling penting, CEPA harus memihak pada kepentingan rakyat, serta membuka lebih banyak lapangan kerja. Termasuk memberikan produk dan jasa yang lebih baik dengan harga yang murah, demi mendukung penguatan industri dan basis pertumbuhan yang berkesinambungan di kedua pihak.
Perjanjian ini pun nantinya akan dikembangkan berdasarkan sifat saling melengkapi kedua belah pihak. UE terutama mengekspor mesin, sekaligus sumber investasi yang berharga bagi Indonesia. Sedangkan, Indonesia menyediakan sumber daya olahan seperti minyak sawit dan industri ringan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.