Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinergi Petani Tebu dan Industri Rafinasi

Kompas.com - 20/06/2011, 08:23 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.com - Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia di PT Perkebunan Nusantara X, Kadar Oesmadi, menyambut positif kerja sama pembelian 75.000 ton gula petani oleh PT Makassar Tene. Hal ini membuktikan bahwa sinergi dapat dibangun antara petani tebu lokal dengan industri gula rafinasi.

Menurut Kadar, Senin (20/06/2011), jumlah itu sekitar 25 persen dari total gula petani pada musim giling tahun ini yang diperkirakan mencapai 310.000 ton. Kerja sama ini juga mengedepankan pemberdayaan petani mengingat PT Makassar Tene mengembalikan hak 20 persen dalam sistem bagi hasil yang telah disepakati.

"Dengan asumsi harga jual gula kristal putih bisa mencapai Rp 7.500 per kilogram, jatah 20 persen dari keuntungan Rp 500 yang dikembalikan PT Makassar Tene ke petani mencapai Rp 7,5 miliar. Dana ini akan diserap kembali oleh para peta ni tebu melalui koperasi," kata Kadar.

Kadar pun berharap kerja sama tersebut dapat berlanjut pada musim giling tahun depan. "Kerja sama ini menunjukkan bahwa petani tebu dan industri gula rafinasi justru bisa bersinergi , tidak saling merugikan," ungkapnya.

Direktur Utama PT Makassar Tene Abuan Halim, mengatakan, sebanyak 75.000 ton gula itu nantinya akan didistribusikan di wilayah Indonesia timur. Kebijakan itu diharapkan membantu mengatasi persoalan inkontinuitas pasoka n gula dari Pulau Jawa yang umumnya dihadapi daerah di Indonesia timur.

Selama ini sejumlah daerah di Indonesia timur mengeluhkan inkontinuitas pasokan gula dari Pulau Jawa. Beberapa pemerintah daerah bahkan mengajukan permintaan pasokan gula rafinasi kepada PT Makassar Tene untuk menutupi kebutuhan.

Permintaan resmi sedikitnya diajukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Utara. Mereka meminta pasokan gula rafinasi berkisar 3.000-5.000 ton. Hal inilah yang diduga memicu maraknya peredaran gula rafinasi di pasar gula konsumsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com