Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendag Lakukan Pengawasan Gula Rafinasi

Kompas.com - 20/06/2011, 12:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementrian Perdagangan, melalui Direktorat Pengawasan Barang dan Jasa, telah melakukan pengawasan secara berkala untuk gula kristal rafinasi sejak tahun 2009 . Hal ini dilakukan berdasarkan dugaan adanya peredaran gula kristal rafinasi (GKR) secara eceran. Padahal gula ini hanya diperuntukkan untuk keperluan industri.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementrian Perdagangan, Gunaryo, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR mengenai pengawasan swasembada gula, di DPR, Jakarta, Senin ( 20/6/2011 ).

"Tahun 2009 , pengawasan dilakukan bersama dengan Mabes Polri terhadap beberapa gudang GKR, di wilayah Makassar, Surabaya, Cirebon, Bogor, dan Kalimantan," ujar Gunaryo.

Untuk tahun ini, Kemendag telah melakukan pengawasan di wilayah Kalimantan Barat dan Sumatera Barat. Sekaligus melakukan uji laboratorium dalam membuktikan gula yang beredar apakah gula rafinasi atau bukan.

Hasil pengawasan di Kalimantan Barat (Pontianak), ditemukan GKP impor yang diduga masuk secara ilegal melalui pelabuhan kecil, dengan cara mengganti kemasana dengan merek industri dalam negeri. Setelah dilakukan uji laboratorium terhadap sampel GKP (Gula Kristal Putih), ternyata gula tersebut merupakan GKR.

Sementara temuan di Padang, terdapat produk GKR yang dijual tidak sesuai dengan peruntukkannya.

Ia pun menyebutkan, hasil pengawasan perembesan GKR banyak ditemukan di wilayah Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan. "Kemendag (juga telah) menyampaikan edaran pabrik-pabrik (gula rafinasi) di daerah, (dan) kepada rekan-rekan asosiasi gula rafinasi," ungkapnya sebagai salah satu upaya menangani masalah ini.

Kemendag juga memberikan peringatan kepada pengusaha GKR yang menjual tidak sesuai dengan peruntukannya. "(Kami) telah membentuk satuan tugas yang terdiri dari sejumlah stakeholder, petani, produsen, instansi terkait, seperti PT PN dan RNI," tambahnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

Whats New
Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Whats New
Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Whats New
Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Whats New
Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Whats New
Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Whats New
Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com