Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI-AS Sepakat Dorong Ekspor Sepatu

Kompas.com - 22/06/2011, 11:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Perusahaan sepatu asal Amerika Serikat (AS) yang tergabung dalam Footwear Distributors and Retailer of Amerika (FDRA) dan Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) sepakat menjalin kerja sama untuk meningkatkan perdagangan sepatu antar-kedua negara.

Kesepakatan itu tertuang dalam nota kesepamahaman (MoU) yang diteken belum lama ini. Eddy Widjanarko, Ketua Aprisindo, menilai kerja sama ini bakal menguntungkan kedua belah pihak. Sebab, Indonesia dan AS bisa saling meningkatkan eskpor sepatunya.

Eddy bilang, AS selama ini menjadi pangsa pasar utama ekspor sepatu Indonesia. Pada tahun 2010, kontribusi ekspor sepatu Indonesia ke Negeri Uwak Sam itu mencapai 22,6 persen dari total ekspor sepatu nasional yang sebesar 2,5 miliar dollar AS. "AS menjadi negara tujuan ekspor terbesar sepatu Indonesia," ujar Eddy di Jakarta, Selasa (21/6/2011).

Dengan kerja sama ini, Eddy berharap kontribusi eskpor sepatu ke AS bisa mencapai 30 persen dari total ekspor sepatu Indonesia. Sebaliknya, perusahaan sepatu AS juga memandang Indonesia sebagai mitra yang penting, baik sebagai pasar tujuan ekspor maupun sebagai pemasok sepatu (sourcing).

Matt Priest, Presiden FDRA, mengatakan, sebagai pasar tujuan ekspor, pasar sepatu Indonesia terus tumbuh dalam dua tahun terakhir. Hal ini terlihat dari kinerja ekspor sepatu AS ke Indonesia yang terus meningkat.

Pada tahun 2009, misalnya, ekspor sepatu AS ke Indonesia senilai 446 juta dollar AS. Setahun berselang, nilai itu naik menjadi 593 juta dollar AS. Hingga Juni 2011, ekspor sepatu ke Indonesia sudah sebesar 194 juta dollar AS, atau naik 32,1 persen dibanding Januari-Juni 2010 yang sebesar 147 juta dollar AS.

Indonesia juga menjadi mitra penting yang menopang pasokan sepatu AS. Banyak perusahaan AS yang melakukan subkontrak pembuatan sepatu dengan pabrik lokal Indonesia. Dengan adanya kerja sama ini, para produsen sepatu asal AS bakal gencar menjalin kerja sama dengan pemasok lokal. "Kami akan mencari lebih banyak lagi pemasok Indonesia," ungkap Priest.

Michael McBreen, Presiden Grup Operasional Global Wolverine World Wide HK Ltd bilang, perusahaannya sejauh ini sudah memiliki tiga pabrik joint venture dengan produsen lokal yang berada di Jakarta dan Surabaya. Ketiga pabrik itu berfungsi memasok sepatu Wolverine untuk kemudian dipasarkan ke negara-negara lain.

Meski begitu, menurut McBreen, China saat ini masih menjadi pemasok utama sepatu perusahaannya. Negeri Tirai Bambu itu menyumbang 70 persen dari total kebutuhan sepatu Wolverine. Namun, ia berharap kontribusi Indonesia bisa meningkat.

Itu sebabnya, selain bekerja sama dengan pemasok lokal, Wolverine juga terus menjajaki pembangunan pabrik baru di Indonesia. "Kami berharap pasokan sepatu dari Indonesia bisa meningkat menjadi 10 persen," kata McBreen.

Sayangnya, McBreen belum bisa menginformasikan di mana pabrik itu bakal dibangun. Selain meningkatkan pasokan sepatu dari Indonesia, Wolverine juga akan terus meningkatkan penjualan sepatunya di Indonesia.

McBreen mengatakan, penjualan produknya di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Sebagai informasi, Wolverine menawarkan produk yang khusus ditargetkan untuk konsumen atas karena harga sepatunya masuk kategori produk premium. (Veri Nurhansyah Tragistina/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Whats New
Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Whats New
Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Whats New
Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Whats New
Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Whats New
Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Whats New
Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

Whats New
Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Whats New
Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com