Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Akan "Sesuaikan" Subsidi BBM

Kompas.com - 24/06/2011, 09:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengungkapkan bahwa pemerintah akan melakukan penyesuaian saat proses penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2011.

Salah satu fokus perhatian pemerintah soal harga bahan bakar minyak (BBM) dan subsidi energi untuk listrik. "Kita akan memanfaatkan proses APBN-P (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan), insya Allah kita akan mulai 4 Juli sampai 26 Juli, kita akan bahas perubahan-perubahan asumsi dengan kondisi sekarang," katanya di Istana, Kamis (23/6/2011).

Menurut dia,  defisit anggaran saat ini mencapai 1,8 persen dari produk domestik bruto (PDB). Meski demikian, pemerintah akan menjaga angka defisit tetap di bawah 2 persen. Langkahnya, dengan berupaya untuk melakukan penghematan belanja kementerian untuk menutup defisit anggaran.

"Di forum APBN-P kita akan mendiskusikan penghematan anggaran, sesuai Inpres nomor 7/2011, semua K/L diminta mempersiapkan suatu penghematan kegiatan yang tidak prioritas atau kurang produktif untuk dialokasikan ulang," katanya. Alokasi ulang itu nantinya untuk mendukung percepatan prioritas dan juga untuk membangun inisiatif ketahanan energi, pangan, dan juga untuk mendukung program kluster VI.

Sebagaimana data yang diterbitkan Kemenkeu perihal Rancangan APBN-P 2011 disebutkan, belanja negara juga akan meningkat hingga Rp 1.327,6 triliun dari sebelum dalam APBN 2011 Rp 1.229,6 triliun. Bahkan, pemerintah juga tengah menyiapkan besaran belanja jika diterapkan kenaikan harga BBM bersubsidi
Rp 1.000 per liter sehingga belanja negara menjadi Rp 1.316,8 triliun.

Untuk belanja subsidi, tanpa adanya kebijakan kenaikan BBM bersubsidi akan melambung menjadi Rp 253,35 triliun dari sebelum dalam APBN 2011 Rp 187,6 triliun. Adapun jika harga BBM dinaikkan Rp 500 per liter, subsidi akan menjadi
Rp 241,38 triliun dan dengan kenaikan Rp 1000 per liter menjadi Rp 237,38 triliun.

Untuk subsidi energi, tanpa adanya kebijakan kenaikan BBM bersubsidi, akan naik menjadi Rp 196,16 triliun dari sebelumnya APBN 2011 Rp 136,6 triliun. Adapun jika harga BBM dinaikkan Rp 500 per liter, subsidi akan menjadi Rp 184,01 triliun dan dengan kenaikan Rp 1.000 per liter menjadi Rp 180,01 triliun. (Yudho Winart/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com