Mahendra: Implementasi, Implementasi, Implementasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar menyebutkan pentingnya implementasi dalam pembangunan infrastruktur logistik.

Hal ini disampaikannya dalam kegiatan pre event Indonesia Logistics Summit (ILS) 2011, di Gedung Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (28/6/2011).

"Tema summit nanti saya sarankan implementasi, implementasi, dan implementasi. Karena kalau mengenai blueprint, masterplan, dan actionplan, sudah banyak sekali dengan committeenya masing-masing," ungkap Mahendra.

Menurutnya, telah ada perkembangan implementasi sejak dilakukan infrastructure summit, untuk pertama kali pada tahun 2005 . Namun, hal tersebut belum optimal. "Tapi ada yang missing yang saya lihat adalah pengawasan dari implementasi," tambahnya.

Untuk itu, pemerintah perlu memprioritaskan dari program yang telah terbentuk. Dan, fokus pada implementasi dan pemantauannya.

Mahendra menyebutkan, sebagaimana peringkat daya saing Indonesia, sebenarnya lebih baik dari seluruh negara BRIC, kecuali China,  namun peringkat tersebut tidak berlaku untuk sektor logistik.

Oleh sebab itu, ia menyebutkan perlunya dibentuk komite untuk implementasi dan pemantauan. Hal ini sejalan dengan apa yang diwacanakan oleh Kadin Indonesia.

Kadin Indonesia berserta para stakeholder industri logistik dan akademisi mendorong Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian serta sejumlah kementrian terkait, untuk membentuk Komite Logistik Nasional.

Komite ini bertujuan sebagai instrumen pemantau kebijakan dan pelaksanaan arus barang ekspor dan impor serta antar pulau, darat, laut, udara, dan kereta api. Dengan target sistem logistik nasional dapat sesuai dengan komitmen ASEAN Economic Community 2015 .