Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Menyulap" Limbah Kayu Jadi Kapal Layar

Kompas.com - 30/06/2011, 09:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dengan memanfaatkan limbah usaha mebel kayu jati, Purwanto membuat kerajinan kayu berupa minatur rumah adat dan kapal layar. Kreasinya itu tergugah setelah melihat limbah-limbah kayu jati di Ibukota.

"Tergugah melihat itu limbah-limbah (kayu jati). Sayang kalau cuma (dipakai) untuk kayu bakar," ungkap Purwanto kepada Kompas.com, di Jakarta, Jumat (3/6/2011) lalu.

Dengan kayu bekas ini, modal usaha yang dibutuhkan Purwanto pun tidak terlalu besar. Kayu yang diperolehnya seharga kayu bakar. Sekali pun harus memilah kayu-kayu yang layak dipakai, ia tetap berusaha mengoptimalkan penggunaan kayu bekas yang diperolehnya. Mengolah kayu menjadi sebuah kerajinan sebenarnya telah dimulai Purwanto dengan membuat gitar. Akan tetapi, sejak enam bulan lalu, ia beralih ke pembuatan kerajinan kayu lainnya, seperti rumah mini dan kapal layar. Peralihan ini karena  bahan baku membuat gitar yang semakin mahal. Meski sudah mahir membuat gitar, ia mengaku tetap membutuhkan sejumlah percobaan dalam membuat miniatur ini.

"Risiko untuk pengrajin. Kita butuh waktu untuk design, banyak melihat gambar. Jadi, tidak sekali buat langsung sempurna," ujarnya.

Awalnya, ia memulai membuat gantungan kunci, yang dilanjutkan dengan membuat kapal layar dan miniatur rumah adat. Saat ini, ia menyebutkan, pesanan belum terlalu banyak. Dalam seminggu, ia pun dapat membuat tiga miniatur kapal layar.

"Kalau pengerjaan satu kapal, bisa empat hari. Cuma kalau sekali pengerjaan, misalnya, membuat lima kapal, maka satu kapal bisa memakan waktu dua hari," tambahnya.

Purwanto mengaku masih mengerjakan semuanya sendiri dengan dibantu oleh beberapa pekerja. Hal positifnya lainnya yang ia lakukan dengan usahanya ini, ia memberdayakan anak-anak yang saat ini masih bersekolah.

"Kebanyakan masih sekolah. Pulang sekolah, saya ajarin," ungkapnya.

Untuk usaha ini, ia belum berani mempekerjakan pekerja tetap karena pesanan yang belum berlanjut. "Makanya, saya pingin Madiun punya ciri khas. Kalau makanan kan sudah ada, tapi untuk kerajinan belum," sebutnya.

Ia melihat potensi Madiun untuk mengembangkan usaha kerajinan, karena tersedianya bahan baku kayu jati yang masih banyak. Mengenai biaya untuk membuat satu miniatur kapal layar berukuran satu meter, ia menyebutkan bisa mencapai sekitar Rp60.000-Rp70.000. Kapal dengan ukuran itu dapat dijualnya dengan harga Rp350.000-Rp500.000 per buahnya.

"Yang penting limbah kayu, tidak musti kayu jati," tuturnya.

Purwanto belum bisa menyebutkan berapa omzet yang diperoleh dengan alasan pembelian yang belum kontinu. "Sekarang ini, saya menganggapnya perkenalan dululah," jelasnya.

Ia berharap dapat mengikuti sejumlah pameran untuk memasarkan produknya. Hal yang penting dengan usahanya ini, ia bisa mengoptimalkan limbah-limbah kayu dan mengajari sejumlah siswa untuk membuat kerajinan, yang diharapkannya akan menjadi kerajinan khas Madiun kelak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com