Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian ESDM Belum Beri Persetujuan

Kompas.com - 01/07/2011, 05:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) belum memberi sinyal hijau atas rencana PT Pertamina (Persero ) untuk menaikkan harga elpiji non subsidi kemasan tabung 50 kilogram dan 12 kilogram. Oleh karena, pemerintah masih mengkaji sejauh mana dampak kenaikan harga elpiji non subsidi itu dari berbagai aspek.

Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Evita H Legowo, di sela-sela Forum Energi Indonesia-Korea ke-4, Kamis (30/6/2011), di Jakarta.

"Sebetulnya kalau mengenai harga itu bukan di tangan Meneg BUMN, tetapi di tangan Menteri ESDM. Tetapi dari kami belum ada persetujuan," tegas Evita.

Dalam memberikan persetujuan tentang kenaikan harga elpiji non subsidi itu, Kementerian ESDM masih memperhitungkan segala aspek. Menurut Evita hal yang dikhawati rkan adalah, adanya perbedaan harga terlalu besar antara elpiji bersubsidi dengan non subsidi. Saat ini sudah ada disparitas, sehingga kalau harga elpiji non subsidi dinaikkan maka perbedaan harga akan kian besar.

Sebelumnya PT Pertamina berencana menaikkan harga elpiji nonsubsidi tabung 50 kg secara bertahap mulai akhir Juni 2011, dan dilanjutkan dengan kenaikan harga elpiji 12 kg. Perseroan itu mengalami kerugian penjualan elpiji nonsubsidi karena biaya produksi tidak diimbangi kenaikan harga jual sesuai harga keekonomian sekitar Rp 8.500 per kg. Untuk kuartal pertama tahun 2011, kerugian mencapai Rp 1 triliun.

"Jika harga elpiji non subsidi batal naik, manajemen Pertamina mengusulkan kepada pemerintah untuk memberikan subsidi kepada elpiji kemasan tabung non 3 kilogram12 kg dan 50 kg untuk memperkecil perbedaan harga dengan elpiji bersubsidi 3 kg. Subsidi itu bisa diambil dari sebagian nilai penghematan atas implementasi program konversi minyak tanah ke elpiji," kata Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina, Mochamad Harun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, KemenKop UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, KemenKop UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Whats New
Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Whats New
Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Whats New
Melirik Undangan Digital, Solusi Modern dan Praktis di Era Teknologi

Melirik Undangan Digital, Solusi Modern dan Praktis di Era Teknologi

Rilis
Kemenperin: Investasi China di RI Capai Rp 451,7 Triliun dalam 4 Tahun Terakhir

Kemenperin: Investasi China di RI Capai Rp 451,7 Triliun dalam 4 Tahun Terakhir

Whats New
5 Cara Transfer BRI ke DANA, Pakai HP hingga ATM

5 Cara Transfer BRI ke DANA, Pakai HP hingga ATM

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com