Bank Harus Beri Akses Industri Kreatif

JAKARTA, KOMPAS.com - Perbankan seharusnya memberikan kemudahan akses bagi pelaku industri kreatif. Selama ini mereka masih kesulitan mendapatkan akses pembiayaan dan memilih tinggal di luar negeri. Akibatnya Indonesia kehilangan banyak potensi industri kreatif, karena pelakun ya banyak dibiayai investor asing.

"Banyak animator kita yang kesulitan biaya untuk mengembangkan produksinya. Ketika minta dana ke bank, mereka harus diwajibkan memiliki agunan. Akhirnya hambatan itu ditangkap pihak asing dengan menyediakan pembiayaan. Akibatnya produk mereka pun diklaim punya negara lain," kata Menteri Perindustrian, MS Hidayat, di Jakarta, Senin (4/7).

Menurutnya industri kreatif masih belum mendapatkan perhatian yang serius. Padahal kontribusinya terhadap produk domestik bruto pada tahun 2009 mencapai Rp 151 triliun atau sekitar 7,28 persen dari PDB.

Dia menambahkan tahun 2008 jumlah industri kreatif mencapai 3 juta perusahaan dengan serapan tenaga kerja 7,4 juta orang.