Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Mungkin Tetap Impor Beras

Kompas.com - 08/07/2011, 05:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Seusai rapat kabinet paripurna membahas persiapan Lebaran di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (7/7/2011), Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pemerintah akan memaksimalkan produksi dalam negeri untuk mengamankan persediaan beras nasional. Namun, pemerintah tidak menutup kemungkinan akan melakukan impor beras untuk mengamankan persediaan beras nasional.

Saat ini, kata Hatta, Badan Urusan Logistik (Bulog) melaporkan memiliki persediaan beras sebanyak 1,6 juta ton.

"Stok ini sebanyak mungkin kita ambil dari dalam negeri kita karena kita masih punya waktu enam bulan ke depan. Akan tetapi, kita tidak mau mengambil risiko terhadap apa pun juga yang menyangkut cadangan atau stok beras kita," jelas Hatta.

Meski tren produksi beras menunjukkan peningkatan, lanjut Hatta, ancaman perubahan iklim tetap ada karena saat ini sudah ada beberapa daerah di Indonesia yang mengalami kekeringan.

"Kita tidak ingin kita baru bereaksi ketika ada ancaman datang. Oleh karena itu, kita ancang-ancang untuk menaikkan stok," ujarnya.

Hatta tidak menyebutkan jumlah ataupun asal negara impor beras yang mungkin akan didatangkan oleh pemerintah.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu hanya mengatakan, pemerintah tidak akan mengambil risiko sehingga, kalau memerlukan, akan melakukan impor.

"Kita ada parameternya. Kalau stok turun di bawah sekian, ya kita akan impor. Tapi, jumlahnya dan segala macamnya belum, itu nanti akan ditentukan secara teknis," ujarnya.

Impor itu, lanjut Mari, semata dilakukan untuk menjaga kecukupan persediaan, terutama untuk berjaga-jaga di penghujung tahun dan sebagai antisipasi apabila beberapa daerah di Indonesia mengalami kekeringan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com