Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YLKI: Beli Tiket KA dari Awal Harusnya Didiskon

Kompas.com - 18/07/2011, 14:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Penumpang yang membeli tiket kereta api (KA) lebih awal seharusnya mendapatkan diskon atau harga yang lebih murah. Pasalnya, pihak PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) bisa mendapatkan pemasukan uang lebih awal dan bisa menginvestasikannya.

"Seharusnya konsumen yang membeli jauh sebelum tanggal keberangkatan diberi diskon oleh PT KAI. Bisa juga harga tiketnya lebih murah," kata Sudaryatmo, Ketua Pengurus Harian YLKI kepada Kompas.com di kantornya, Pancoran Barat, Senin ( 18/7/2011 ).

Praktek seperti ini sudah lazim terjadi pada sektor transportasi penerbangan. Selain memberi insentif kepada calon penumpang, laba yang diperoleh lebih dini bisa dimanfaatkan untuk investasi yang memberikan keuntungan tambahan bagi operator KA.

Keuntungan lain yang dipetik PT KAI menurutnya, perbaikan sarana, persiapan armada hingga kualitas pelayan yang lebih prima bisa disiapkan lebih dini. "Dana tersebut bisa digunakan untuk perbaikan dan persiapan yang lebih baik, misalnya saat hari-hari libur Lebaran," jelas Sudaryatmo.

Ia juga mengharapkan pemberantasan calo tiket KA bisa lebih diseriusi pihak PT KAI. Pasalnya, selain calon penumpang kerap kesulitan memperoleh tiket, harga yang diperoleh juga jauh lebih mahal. "Yang namanya calo kan enggak ada margin harga. Mereka bisa seenaknya naikin berapa persen," tuturnya.

Kerugian lain adalah dari sisi perlindungan hukum terhadap penumpang. Bila terjadi kecelakaan, identifikasi terhadap penumpang menjadi amburadul yang selanjutnya berdampak pada sulitnya klaim kecelakaan dilakukan oleh korban. Pola-pola yang demikian, menurutnya, sangat merugikan konsumen.

Meski demikian, Sudaryatmo tidak menyanggah bila terkadang konsumen pun turut menyuburkan praktek percaloan. "Ya, memang ada calon penumpang yang bermental ingin mudah dan cepat. Mereka pakai cara langsung mencari calo," katanya.

Praktek ini, lanjut dia, dapat merusak sistem harga lantaran kemampuan membayar atau ability to pay dengan harga tinggi akan menjadikan pertimbangan untuk menaikkan harga tiket, terutama di pasar gelap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

    Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

    Spend Smart
    Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

    Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

    Spend Smart
    Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

    Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

    Spend Smart
    Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

    Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

    Whats New
    Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

    Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

    Whats New
    Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

    Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

    Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

    Whats New
    Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

    Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

    Whats New
    Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

    Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

    Whats New
    Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

    Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

    Whats New
    Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

    Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

    Whats New
    Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

    Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

    Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

    Whats New
    Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

    Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

    Whats New
    Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

    Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com