Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Swasembada Gula Terganjal

Kompas.com - 18/07/2011, 16:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Target swasembada gula tahun 2014 sebesar 5,7 juta ton bisa menjadi isapan jempol.

Sikap pemerintah pusat yang tidak tegas, menyebabkan pemerintah daerah sulit diatur, khususnya dalam pemberian izin pemanfaatan lahan untuk penanaman tebu. Ganjalan-ganjalan masih menghadang di depan.

"Kita harus mengejar target swasembada gula," kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa, di depan rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (18/7/2011).

Panitia Kerja DPR RI tentang gula pada Desember 2010 merekomendasikan, Kemenko Perekonomian membuat roadmap (peta jalan) baku swasembada gula nasional berbasis tebu dalam negeri, baik untuk konsumsi maupun industri makanan dan minuman. Mulai dari hulu, hilir, dan industri penunjangnya, serta berbagai kebijakan dan regulasi.

Tahun 2011, pertumbuhan gula kristal putih untuk konsumsi langsung diasumsikan setara dengan pertumbuhan penduduk 1,23 persen per tahun, dan peningkatan daya beli 0,6 persen per tahun. Besarnya kebutuhan gula perlu dilakukan langkah strategis, berupa peningkatan produksi dan produktivitas tebu dan revitalisasi industri gula, baik yang sudah ada maupun pembangunan pabrik gula baru sebagaimana diproyeksikan Kementerian Perindustrian sebanyak 10-25 unit.

Tidak kalah pentingnya, menurut Hatta, ketersediaan lahan tebu dan kebijakan pendukungnya terkait dengan insentif, kebijakan mengenai rendemen, pola tata niaga , serta perlindungan terhadap petani tebu. Kalau dimulai dengan peningkatan produksi dan produktivitas tebu, maka Menteri Pertanian harus melakukannya melalui intensifikasi dan ekstensifikasi lahan.

"Pelaksanaan intensifikasi dan ekstensifikasi dilakukan untuk terciptanya target peningkatan produktivitas tebu, dari realisasi tahun 2010 sebesar 81,81 ton per hektar menjadi 86,4 ton per hektar. Peningkatan rendemen dari 6,7 persen menjadi 8,4-8,5 persen, peningkatan pascapanen serta penataan varietas tebu," kata Hatta.

Revitalisasi industri gula ditujukan untuk mencapai target tahun 2014 sebesar 5,7 juta ton. Untuk itu, kata Hatta, dibutuhkan langkah peningkatan produksi GKP dari pabrik gula yang ada sebanyak 3,57 juta ton, terdiri atas pabrik gula BUMN sebesar 2,32 juta ton dan pabrik gula swasta 1,25 juta ton. Juga tambahan gula dari pabrik gula baru sebesar 2,13 juta ton, yang tergantung pada besaran kapasitas pabrik gula baru.   

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com