Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alpha BBM Bersubsidi Diusulkan Naik

Kompas.com - 18/07/2011, 16:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengusulkan kenaikan alpha (biaya distribusi dan margin public service obligation) bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp 50 per liter. Hal ini untuk menutup kerugian PT Pertamina (Persero) akibat penyaluran BBM bersubsidi.

Demikian disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh, Senin (18/7), dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, di Gedung MPR/DPR, Jakarta.

Menurut Darwin, dalam dua tahun terakhir, PT Pertamina (Persero) mengalami kerugian dalam pelaksanaan penugasan BBM bersubsidi.

Pada tahun 2009, Pertamina mengalami kerugian sebesar Rp 4,9 triliun. Sedangkan pada tahun 2010 perseroan itu mengalami kerugian hingga mencapai Rp 2,5 triliun.

Sementara sebagai badan usaha, PT Pertamina dituntut untuk memberikan keuntungan. Dalam UU No 19 Tahun 2003 tentang BUMN pasal 2 disebutkan, maksud dan tujuan pendirian BUMN adalah mengejar keuntungan.

Adapun pasal 66 ayat satu disebutkan, pemerintah memberikan penugasan khusus kepada BUMN untuk menyelenggarakan fungsi kemanfaatan umum dengan tetap memerhatikan maksud dan tujuan kegiatan BUMN.

"Karena itu perlu dilakukan review terhadap formulasi besaran alpha BBM PSO agar penugasan BBM PSO tidak menyebabkan kerugian," kata Darwin menjelaskan.

Dalam APBN 2011, alpha rata-rata BBM bersubsidi Rp 595,46 per liter. Dengan rincian, alpha premium Rp 607,97 per liter, minyak solar Rp 607,45 per liter, dan minyak tanah Rp 402,35 per liter.

Padahal, rata-rata alpha BBM bersubsidi Januari-Desember 2011 diperkirakan mencapai Rp 618,68 per liter. Karena itu, pemerintah mengusulkan alpha BBM bersubsidi untuk Agustus-Desember dalam RAPBN Perubahan 2011 dinaikkan Rp 50 per liter menjadi sebesar Rp 646,43 per liter. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com