JAKARTA, KOMPAS.com - Selama masa Lebaran 2011, Kementerian Perhubungan akan mendatangkan kapal feri dari beberapa lintas untuk menyokong penyeberangan di lintas utama Merak-Bakauheni. Tambahan kapal untuk memastikan tidak adanya antrean di lintas utama tersebut.
Kalau untuk Merak ini, kita akan tambah kapal dari daerah. Sehingga tiap hari minimal ada 24 unit feri di Merak-Bakauheni, kata Menteri Perhubungan Freddy Numberi, Senin (18/7/2011) ditemui usai pertemuan antara Menhub dengan Presiden International Civil Aviation Organization (ICAO) di Gedung Kementerian Perhubungan.
Ditegaskan Menhub, untuk Lebaran ditargetkan ada kesiapan dari 28 unit kapal feri di lintas Merak-Bakauheni. Di atas kertas, sebenarnya di lintas itu ada 33 unit feri, meski tak seluruhnya beroperasi tiap hari karena ada beberapa feri yang menjalani perawatan di dok.
Operator feri seperti PT Dharma Lautan Utama (DLU), sebelumnya sudah dimintakan untuk mengalihkan satu feri yakni Dharma Kencana IX ke Merak. Sehingga, DLU akhirnya membeli Dharma Kencana III untuk dioperasikan di lintas Lembar (Lombok)-Padang Bai (Bali). Namun, belum ada permintaan untuk masa angkutan Lebaran ini.
Di Merak, permasalahan yang muncul bukan hanya keterbatasan armada feri yang mampu berlayar. Tetapi juga dikatakan Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, feri yang tersedia hanya dapat melaju kurang dari 10 knot karena perawatan feri yang rendah.
Pada umumnya, kapal feri di Merak-Bakauheni, berdasarkan spesifikasi teknisnya, dapat melaju dengan kecepatan puncak antara 14- 18 knots.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.