Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kesempatan Bertemu "Angel Investor"

Kompas.com - 19/07/2011, 13:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI) bersama dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) akan menerima rombongan delegasi yang dipimpin Kementerian Luar Negeri AS yang bernama Entrepreneurship Delegation (EDEL). EDEL terdiri dari 12 wirausahawan, innovator, dan investor AS yang akan mengunjungi Indonesia pada 19-24 Juli 2011.

Rombongan delegasi akan membawa program yang disebut “Showcase of Indonesia’s Entrepreneurs” atau “Pagelaran Kewirausahaan Indonesia”, berupa kompetisi rencana bisnis. Kompetisi ini diikuti oleh 32 wirausahawan terpilih berdasarkan hasil seleksi terhadap 500 wirausahawan dari seluruh Indonesia.

Tanggal 19-21 Juli 2011 delegasi akan berada di Jakarta untuk bertemu dengan 32 wirusahawan Indonesia tersebut dan melakukan “speed dating” session. Sesi ini memberi kesempatan bagi wirausahawan Indonesia untuk melakukan pitching di depan satu investor selama 10 sampai 20 menit. Setelah waktu habis, wirusahawan harus berganti ke investor lain, melakukan pitching yang sama.Investor juga diberi waktu untuk mengajukan pertanyaan atau tantangan apapun atas presentasi yang telah disajikan oleh pengusaha.

Setelah menerima kunjungan delegasi AS di Jakarta, para finalis juga akan diterbangkan ke Bali untuk menghadiri acara penganugerahan yang sekaligus menandai dimulainya Regional Entrepreneurship Summit (RES) di Indonesia.  “Ini adalah kesempatan bagi enterpreneur Indonesia untuk bertemu dengan enterpreneur dari Amerika Serikat. Enterpreneur Indonesia bisa memperkenalkan konsep bisnisnya, juga mendapat peluang memperluas networking, bahkan bertemu angel investor,” ujar Scot Marciel dalam media roundtable di Kediaman Duta Besar Amerika Serikat, Menteng, Jakarta, Senin (18/7/2011).

Berdasarkan data yang dimiliki Kedutaan Besar AS, sebanyak 93 persen enterpreneur di Amerika bisa menjalankan bisnisnya karena peran Angel Investor. “Angel investor adalah orang yang memiliki dana segar dan mau membantu enterpreneur mengembangkan bisnis dengan sistem bagi hasil. Mendapatkan dana dari Angel investor lebih mudah dibandingkan perbankan. Angel investor bisa berupa perusahaan-perusahaan atau individu,” tambah Scot.

Scot juga menyatakan bahwa Indonesia bisa mencuri hati angel investor baik dalam maupun luar negeri, asalkan memiliki bisnis plan yang baik. “Business plan adalah bagaimana kita merencanakan, membangun, dan menjaga sebuah perusahaan agar terus tumbuh dan berkembang. Tanpa business plan yang baik, sulit bagi perusahaan untuk mendapatkan kepercayaan angel investor,” jelasnya.

Scot tak ingin membandingkan kesuksesan enterpreneur Indonesia dengan AS. “Amerika Serikat sudah memiliki perusahaan-perusahaan established yang dulunya berbentuk start-up. Amerika sudah terbiasa dengan start-up sedangkan Indonesia baru memulainya. Dari sejarahnya pun, kedua negara ini berbeda. Di Indonesia birokrasinya masih rumit dan belum ada lisensi bisnis yang menjamin orisinalitas sebuah ide yang dimiliki perusahaan,” ungkap lelaki lulusan University of California at Davis dan Fletcer School of Law and Diplomacy ini.

Oleh karena itu, ia berharap GEPI yang membawa delegasi EDEL mampu memberikan manfaat bagi enterpreneur Indonesia. “Para enterpreneur Indonesia akan bisa sharing tentang produk dan ide bisnis mereka, sekaligus menjalani training enterpreneurship dari para pengusaha Amerika yang telah sukses. Delegasi Amerika akan berbagi tentang membangun bisnis plan, bagaimana membangun bisnis relationship, dan bagaimana enterpreneurship platform yang digunakan para pengusaha AS,” tutup Scot.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com