Menhub: Imbangi Gaji Pilot Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perhubungan Freddy Numberi mengatakan, daripada mengalami kesulitan akibat mogok terbangnya para pilot, lebih baik mengimbangi gaji pilot Garuda dengan pilot asing yang berkarya di sana.

"Garuda kan perusahaan dengan profit besar, (sehingga) bisa diimbangi," kata Menhub dalam jumpa pers seusai Rapat Koordinasi Angkutan Lebaran 2011 di Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Saat ini, Garuda mempekerjakan 43 pilot asing dengan status kontrak atau perjanjian kerja waktu tertentu. Jumlah total pilot yang dipekerjakan Garuda adalah 860 orang, termasuk 150 pilot baru yang diterima Garuda pada tahun 2011.

Dikarenakan disparitas gaji pilot, para pilot Garuda yang tergabung di dalam Asosiasi Pilot Garuda (APG) mengancam untuk mogok terbang pada Kamis (28/7/2011).

Anggota APG, Isays Sampesule, mengatakan, seorang kapten pilot Indonesia diberikan gaji pokok Rp 33 juta per bulan dengan total gaji (take home pay) sekitar Rp 43 juta. Sementara seorang kapten pilot asing diberi gaji pokok 9.000 dollar AS (sekitar Rp 77,4 juta). Bila ditambah akomodasi, totalnya mencapai 10.200 dollar AS (sekitar Rp 87,7 juta).

Berapakah profit Garuda yang dikatakan Menhub cukup besar itu?

Laba Garuda pada 2010 sebesar Rp 515,5 miliar. Laba itu sebenarnya turun 49 persen dibandingkan laba 2009 sebesar Rp 1,018 triliun. Garuda juga telah mengumumkan kerugian operasi Rp 258,7 miliar pada kuartal I-2011. Kerugian itu masih lebih rendah daripada kerugian operasi sebesar Rp 361,3 miliar pada kuartal I-2010.