Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Pembeli Beras Terbesar di Dunia

Kompas.com - 26/07/2011, 11:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Seiring dengan pertumbuhan penduduk Indonesia, tantangan penyediaan kebutuhan pangan pun semakin besar. Bahkan, Indonesia pun dinyatakan sebagai pembeli beras terbesar di dunia. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto dalam rapat koordinasi pangan "Feed Indonesia Feed The World II" di Hotel Nikko, Jakarta, Selasa (26/7/2011).

"Indonesia adalah pembeli beras terbesar di dunia dengan jumlah penduduk sebesar 240-an juta, dengan pertumbuhan sebesar 1,8 persen per tahun. Maka, tantangan penyediaan pangan menjadi sesuatu yang sangat besar," ujar Suryo.

Ia menuturkan, selama ini kebijakan sektor pangan terjebak pada upaya perluasan lahan pertanian, peningkatan impor, dan produksi beras. Padahal, kata dia, tantangan terbesar terkait pengadaan kebutuhan pokok, yaitu bagaimana mengendalikan pertumbuhan penduduk dan penyediaan diversifikasi pangan.

"Dalam menyambut tantangan penyediaan pangan tersebut, ada dua hal penting yang perlu kita perhatikan dan kita usahakan, yaitu program Keluarga Berencana dan program diversifkasi pangan," ujarnya.

Dari segi sumber daya alam, ia mengatakan, masyarakat Indonesia harus bersyukur dengan ketersediaan sumber daya alam yang melimpah. Namun, dengan semakin modernnya kehidupan, banyak sumber daya tersebut yang ditelantarkan.

"Di lain pihak, pembukaan lahan baru selalu berhadapan dengan kelestarian hutan yang harus dijaga bersama. Pekarangan di desa-desa kita pun tidak lagi ditanami sayur, cabai, dan palawija karena masyarakat lebih senang berbelanja di pasar swalayan," ujarnya.

Untuk itu, ia menyebutkan, perlunya berpikir global dan bertindak lokal (think global act local) dalam membuat program di sektor pertanian. Untuk itu, ia menyarankan para pemerintah daerah untuk merevitalisasi terhadap kebutuhan pangan sehari-hari, mengimbau penduduknya, misalnya dengan melakukan program "cukupi panganmu dari pekaranganmu sendiri."

Terkait dengan pengendalian jumlah penduduk melalui program KB tidak mudah dilakukan. Maka, ia pun mengatakan, perlu gerakan massal dalam mengajak masyarakat untuk melakukannya.

Adapun Rakor Pangan ini, ia menyebutkan kegiatan ini sebagai upaya menyelaraskan program Kadin dengan pelaku usaha dan pemerintah melalui program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia.

Rakor ini juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa, Menteri Pertanian Suswono, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, serta Menteri Perikanan dan Kelautan Fadel Muhammad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com