Kementerian BUMN Tak Akan Intervensi Pembelian Bank Mutiara

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Badan Usaha Milik Negara (Kementerian BUMN) mengaku tidak mendorong ataupun mengintervensi perbankan BUMN untuk segera mengakuisisi PT Bank Mutiara Tbk (BCIC) yang dijual kepada investor seharga Rp 6,7 triliun. Hal ini disampaikan meskipun sebelumnya Kementerian Keuangan menyarankan kepada bank-bank berpelat merah untuk membeli bank yang saat ini dipegang oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tersebut dengan alasan sama-sama aset milik negara.

Mustafa Abubakar selaku Menteri BUMN mengatakan, sampai pertengahan tahun 2011 belum ada dari empat bank BUMN, yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank BRI Tbk (BBRI), PT BNI Tbk (BBNI), dan PT Bank BTN Tbk (BBTN) yang menyampaikan ataupun merespons soal rencana pembelian Bank Mutiara.

"Saya tidak tahu alasannya, apakah mungkin bank-bank BUMN sedang fokus pada pertumbuhan kredit ataupun mungkin karena harga itu (Bank Mutiara) yang mahal," kata Mustafa, Selasa (26/7/2011).

Lebih lanjut, Mustafa menegaskan telah memberikan keleluasaan kepada bank-bank BMUN untuk melakukan pertumbuhan bisnis. Adapun mengenai bank BUMN berbasis syariah, menurutnya, pertumbuhan tiap-tiap bank yang dimiliki BUMN tersebut perlu diperkuat. (Nina Dwiantika/Kontan)