Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indeks Melemah 15 Poin

Kompas.com - 29/07/2011, 16:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali merosot di akhir perdagangan Jumat (29/7/2011). Tekanan dari luar seperti kekhawatiran akan perundingan berlarut-larut antara Gedung Putih dengan anggota Kongres membuat indeks melemah. Tidak hanya bursa Indonesia, bursa utama di kawasan juga melemah.

 

Ramainya emiten yang menyampaikan laporan keuangan tidak mampu membuat IHSG kembali menguat.

 

Pada akhir perdagangan, IHSG melemah 15,027 poin (0,37 persen) menjadi 4.130,8. Indeks LQ 45 yang memuat 45 saham terlikuid juga terpangkas 3,221 poin (0,44 persen) menjadi 729,836. Indeks Kompas 100 turun 4,66 poin menjadi 924,95.

 

Di kawasan, indeks Nikkei Tokyo turun 0,69 persen atau 68,32 point menjadi 9.833,03 karena data produksi industrinya mengecewakan. Indeks S&P 200 di Sydney juga turun 0,88 persen atau 39,2 poin menjadi 4.424,6 dan indeks Kospi Seoul melemah 1,05 persen atau 22,64 poin.

 

Para politisi di Capitol Hill tidak dapat mencapai kesepakatan mengenai permintaan pemerintah untuk menaikkan pagu utang di atas 14,3 triliun dollar AS. Sebagian besar ekonom sepakat bahwa jika AS mengalami gagal bayar akan membuat guncangan baru pada perekonomian global.

Tidak tertutup kemungkinan terjadi krisis lagi seperti yang dialami pada tahun 2008. Hanya beberapa hari sebelum tenggat waktu 2 Agustus, rencana Partai Republik terabaikan karena pemimpin partai tidak berhasil mendapatkan dukungan dari anggotanya sendiri. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com