Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencucian Uang Berdampak Global

Kompas.com - 29/07/2011, 17:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kasus pencucian uang tidak bisa dipandang hanya melalui satu bidang ilmu. Kini kasus tersebut harus dilihat dengan multidisiplin dan berdampak global. 

Hal ini disampaikan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Muliaman D Hadad, dalam penandatanganan naskah kerja sama antara Bank Indonesia, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), dan Fakultas Hukum Universitas Indonesia untuk pendirian Pusat Kajian Anti Pencucian Uang Indonesia di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (29/7/2011). 

"Pencucian uang ini sudah multidisiplin. Jadi bukan lagi hanya persoalan hukum dan juga bukan hanya persoalan ekonomi," ujar Muliaman. 

Bahkan, ia menuturkan, pencucian uang telah menjadi suatu ilmu tersendiri di sejumlah negara. Ini mengingat pencucian uang terjadi bisa melibatkan aspek hukum, ekonomi, hingga psikologis. 

Selain multidisiplin, pencucian uang yang juga sering berkaitan dengan terorisme (terorist financing) telah menjadi isu global. Kasus ini menjadi bagian pembahasan dalam pertemuan G-20. "Salah satu agenda G-20 juga mengedepankan pentingnya kepatuhan negara-negara anggota G-20 terhadap penerapan prinsipal ini," tambahnya. 

Karena multidisiplin dan global ini, lanjut Muliaman, maka perlu ditanggapi dengan pembentukan strategi nasional dan wadah untuk mengkajinya. "Tidak hanya strategi nasional, perlu juga mungkin wadah di mana kita bisa membangun penyamaan persepsi dan komitmen, dan lain sebagainya," ujarnya.

Penyamaan persepsi ini pun harus meliputi kalangan perbankan dan pembiayaan mikro. 

Dengan itu, ia menyambut baik terbentuknya pusat kajian yang akan terletak di Fakultas Hukum UI, Depok, Jawa Barat. 

Berdasarkan data PPATK, jumlah laporan transaksi keuangan yang mencurigakan yang dilaporkan penyedia jasa keuangan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Hingga Juni 2011, terdapat 10.690 laporan transaksi keuangan mencurigakan, yang dilaporkan oleh 359 penyedia jasa keuangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Whats New
Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Smartpreneur
Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com