Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Defisit Perdagangan dengan China Semakin Kecil

Kompas.com - 01/08/2011, 12:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Defisit perdagangan Indonesia dengan China semakin kecil.

Demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan dalam konferensi pers terkait perekonomian nasional pada bulan Juli 2011 di Jakarta, Senin (1/8/2011).

Rusman menyebutkan, angka defisit perdagangan sepanjang Januari-Juni 2011 di  antara kedua negara sebesar 3,1 miliar dollar AS.

Jika angka defisit tersebut dibagi dengan 6 bulan (Januari-Juni 2011), lanjut dia, maka artinya defisit perdagangannya mencapai sebesar 500 juta dollar AS per bulan. "Namun yang kita lihat di sini untuk bulan Juni 2011 defisitnya 365,2 juta dollar AS," tambah dia.

Dengan selisih angka tersebut, lanjut dia, perdagangan kedua negara memang masih defisit. Namun, defisit tersebut semakin kecil. "Dengan rata-rata enam bulanan 500 juta dollar AS, (sementara) bulan Juni defisitnya itu cuma 365,2 juta dollar AS," ungkap dia.

Ia pun mengungkapkan semakin kecilnya defisit perdagangan kedua negara dapat disebabkan oleh semakin cepatnya ekspor ke China dibandingkan dengan impor dari China ke Indonesia.

Terhadap perdagangan kedua negara yang sama-sama berada dalam kerangka kerja sama ASEAN-China Free Trade Area ini, ia yakin keseimbangan dapat terjadi ke depannya. "Kalau polanya seperti ini, posisi perdagangan dengan China pada akhir tahun bukan defisit," sebut dia.

Sementara defisit perdagangan dengan China semakin kecil, defisit perdagangan dengan Thailand justru menjadi yang terbesar. "Kalau kita lihat di sini (defisit) dengan Thailand sebesar 471 juta dollar AS," sebut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Whats New
 IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

Whats New
Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Whats New
Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

Whats New
Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Whats New
AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Whats New
Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia

Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia

Whats New
Butuh Dana untuk Investasi, Adaro Minerals Absen Bagi Dividen Tahun Ini

Butuh Dana untuk Investasi, Adaro Minerals Absen Bagi Dividen Tahun Ini

Whats New
Ciri-ciri Atasan 'Toxic' dan Cara Menghadapinya

Ciri-ciri Atasan "Toxic" dan Cara Menghadapinya

Work Smart
Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Whats New
J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan Sekaligus Penanaman Mangrove

J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan Sekaligus Penanaman Mangrove

Whats New
Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Whats New
UNESCO Tetapkan Semen Padang sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

UNESCO Tetapkan Semen Padang sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com