Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sertifikasi Green Building Diluncurkan

Kompas.com - 12/08/2011, 13:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com —  Kementerian Lingkungan Hidup atau KLH, Jumat (12/8/2011) di Jakarta, meluncurkan Sistem Sertifikasi Bangunan Ramah Lingkungan.

Salah satu implementasinya adalah standar dan kriteria teknis yang terukur, terlaporkan dan terverifikasi untuk bidang perkotaan. Green Building Council Indonesia atau GBCI ditunjuk oleh KLH sebagai Lembaga Sertifikasi Bangunan Ramah Lingkungan yang pertama di Indonesia.

Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta, usai peluncuran sertifikasi itu, mengatakan program ini diharapkan turut membantu menekan laju emisi di Indonesia. Kontribusinya diharapkan nyata seperti target yang dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menekan laju emisi sebesar 26 persen.

Selain faktor emisi, ia yang didampingi Deputi Menteri LH Bidang Pembinaan Sarana Teknis Lingkungan dan Peningkatan Kapasitas, Kementerian Lingkungan Hidup Henry Bastaman menjelaskan, implementasi sertifikasi ini juga untuk menghemat eksploitasi sumber daya alam.

Seperti efisiensi listrik yang bersumber dari bahan bakar fosil serta penggunaan air. Selain itu, didorong penggunaan material bangunan yang ramah lingkungan.

"Saya telah memerintahkan jajaran Kementerian Lingkungan Hidup untuk mempercepat penyediaan sistem dan perangkat penerapan Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 serta meningkatkan kerja sama dengan pihak terkait. Salah satunya adalah implementasi standar/kriteria teknis yang terukur, terlaporkan, dan terverifikasi untuk bidang perkotaan dengan melibatkan para praktisi yang kompeten dan masyarakat banyak secara langsung," ujar Gusti.

Ia menjelaskan, sistem ini penting untuk melakukan praktik nyata yang sekaligus menjadi sarana pemberdayaan dan pembelajaran para praktisi bangunan ramah lingkungan dan masyarakat, khususnya para penghuni, pengelola, pengguna, dan pengunjung bangunan ramah lingkungan.

Dampak ekonomi dan sosial yang diharapkan dari implementasi Bangunan Ramah Lingkungan adalah stimulasi demand dan supply dengan kuantitas, kualitas, dan sebaran yang diharapkan semakin meluas di Indonesia. Hal ini sejalan dengan arah pembangunan nasional yang dicanangkan oleh pemerintah, yaitu pro-growth, pro-poor, pro-job, dan pro-environment .

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com