Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendag: Insentif ke Daerah Produksi Lebih Pas

Kompas.com - 12/08/2011, 15:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Demi melindungi industri kelapa dalam negeri, Kementerian Perdagangan menyebutkan, insentif ke daerah yang produksinya berlebihan lebih tepat dibandingkan pengenaan bea keluar (BK). Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Deddy Saleh, di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (12/8/2011). "Harus dicari instrumen untuk itu, apakah instrumen misalnya memberikan insentif harga ke daerah-daerah yang produksinya berlebihan atau mendirikan industri ke daerah-daerah yang berlebihan," ujar Deddy.

Ia menyebutkan, provinsi yang mengalami surplus antara produksi dan konsumsinya yaitu di Maluku Utara dan Sulawesi Tengah. Jadi, lanjut dia, jangan mengembangkan industri di daerah yang justru mengalami kekurangan kelapa. "Jangan mengembangkan industri ke daerah yang defisit, seperti di Riau, sudah tidak layak didirikan industri pengolahan kelapa. Tapi di Maluku Utara atau Sulawesi Tengah masih bisa. Kalau di Jawa, kelebihan tidak terlalu besar," tambah Deddy.

Selain itu, ia menambahkan, kebijakan insentif harga dengan membeli harga yang lebih tinggi. "(Pelaku industri di) Riau berani membeli lebih tinggi. Paling tidak mengangkat 92 persen produksi yang diekspor dari Riau. Dan itu (akhirnya dapat) bersaing dengan pedagang dari Malaysia, Singapura, dan China," sebutnya.

Sebelumnya, berdasarkan hasil diskusi Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dengan Badan Pusat Statistik, pengenaan bea keluar (BK) tidak jadi diterapkan. BK tidak jadi diterapkan karena ekspor ternyata hanya sekitar satu persen dari jumlah produksi yang mencapai 16,3 miliar butir pada tahun 2010.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Whats New
Apa Itu Stagflasi: Pengertian, Penyebab, dan Contohnya

Apa Itu Stagflasi: Pengertian, Penyebab, dan Contohnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com