JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga saat ini, pemerintah belum mengucurkan dana bantuan bagi petani yang gagal panen. Menteri Pertanian Suswono beralasan, keterlambatan pengucuran dana tersebut karena dinas provinsi belum menyerahkan data verifikasi.
Bila data tersebut telah tiba di Kementerian Pertanian, dia berjanji segera mengucurkan dana bantuan tersebut. "Dananya sudah siap. Tinggal begitu ada verifikasi dari dinas provinsi (dana) disalurkan, ini akan ditransfer langsung ke rekening petani," jelasnya kepada KONTAN, akhir pekan lalu.
Pemerintah akan memberikan ganti rugi bagi petani yang gagal panen sebesar Rp 2,6 juta per hektare. Tahun ini, petani yang gagal panen terbesar berada di Jawa terutama di daerah endemis hama penyakit wereng.
Namun, Suswono mengklaim, luas sawah yang gagal panen tahun ini lebih rendah ketimbang lima tahun terakhir. Ketika itu, dia menghitung rata-rata luas sawah yang puso seluas 100.000 hektare. "Ini kan masih jauh dari itu. Tapi ini kan baru bulan Agustus ya, kami update terus, ini kan dinamis, kami terus kumpulkan datanya," jelasnya.
Direktur Jenderal Sarana dan Prasarana Kementerian Pertanian Gatot Irianto menambahkan, berdasarkan data awal yang dimilikinya saat ini, luas lahan yang akan diganti sekitar 27.000 hektare. Menurutnya, luas sawah yang gagal panen terbesar di Jawa Timur lalu diikuti Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Dia bilang tim dari pusat bersama provinsi dan kabupaten sedang melakukan verifikasi data. Tim tersebut juga sedang merampungkan pembuatan rekening bagi petani. "Saya berharap dana itu dapat untuk tanam paling akhir bulan September, sehingga berdampak terhadap peningkatan produksi tahun 2011," tutupnya. (Irma Yani /Kontan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.