Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Listrik Masih Byar Pet, Google Ogah Bangun Pusat Data

Kompas.com - 18/08/2011, 12:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Niat Google Inc. berinvestasi di Indonesia rupanya terhambat berbagai masalah. Salah satunya soal pasokan listrik.

Perusahaan raksasa mesin pencari ini mengkhawatirkan kestabilan pasokan listrik. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan mengatakan, Google cemas listrik Indonesia yang sering byar pet.

Menurut Gita, listrik yang sering byar pet ini bisa mengganggu keamanan data Google. "Karena itu mereka tak ingin membangun pusat data di Indonesia seperti yang diminta pemerintah," kata Gita, Kamis (18/8/2011).

Selain itu, Gita mengatakan, Google juga menemui kendala soal pendapatan iklan. Dia bilang, Google ingin ada kejelasan bagaimana sebuah perusahaan asing bisa menjaring pendapatan iklan lewat internet atau portal. Maklum, perusahaan berbasis di Mountain View, California, ini merupakan perusahaan iklan online terbesar.

Gita sendiri optimis kendala investasi yang dihadapi perusahaan ini bisa segera teratasi. "Kami segera selesaikan dan terus melakukan pembicaraan," tegasnya.

Mengenai nilai investasinya, Gita belum merinci. Tapi, lanjutnya, Google sempat mengungkapkan nilai investasinya di Indonesia akan lebih besar ketimbang negara lain seperti Singapura, Malaysia dan Thailand. "Saya tidak tahu itu 100 juta dollar AS, 200 juta dollar AS atau 1.000 juta dollar AS, tapi yang jelas mereka akan investasi lebih besar," tegasnya.

Direktur Investasi Deregulasi BKPM Indra Darmawan sebelumnya mengungkapkan, ada dua hal masih dikonfirmasi pihak Google kepada Indonesia. Dua hal itu yakni regulasi di bidang periklanan online dan keamanan pusat data.

Menurutnya, Indonesia belum memiliki peraturan yang jelas soal iklan di media online. "Google meminta kejelasan apakah bisa men-generat revenue dari periklanan. Sebab di periklanan online masih belum jelas aturannya," katanya.

Indra mengakui, transaksi internet memang sulit diatur segara rigid. Namun, dia berjanji akan terus mencari solusi bagi investasi perusahaan asal Amerika Serikat ini.

Keinginan Google berinvestasi di Indonesia telah disampaikan kepada Wakil Presiden Boediono. Petinggi Google Eric Schmidt telah membicarakan masalah investasi ini dengan Boedino beberapa waktu lalu. (Irma Yani/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Whats New
Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com