Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemodal Asing Tarik Dana, IHSG Minus 4 Persen

Kompas.com - 19/08/2011, 16:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemungkinan AS dan Eropa sudah diambang resesi, ditambah dengan kekhawatiran soal kesehatan, perbankan Eropa memukul pasar saham global. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia tidak terlepas dari gelombang penjualan saham.

 

Pada akhir perdagangan Jumat (19/8/2011), IHSG turun tajam 178,246 poin atau 4,44 persen semakin menjauh dari level 4.000, menjadi 3.842,748. Sementara indeks LQ 45 turun 36,143 poin atau 5,06 persen menjadi 679,195. Indeks Kompas100 turun 43,78 poin menjadi 874,97.

 

Investor asing terlihat menjual saham, dengan membukukan penjualan bersih sebesar Rp 1,738 triliun hari ini. Tidak ada satu pun indeks sektoral di lantai bursa yang bisa menguat. Nilai transaksi hari ini sebesar Rp 7,5 triliun. Sebanyak 19 saham naik, 291 saham turun, dan 26 saham stagnan.

 

Di Asia, indeks Nikkei melemah 2,5 persen menjadi 8.719,24, dan indeks Hangseng Hongkong turun 3,1 persen menjadi 19.399,92. Indeks utama Korea Kospi turun paling dalam hingga 6,2 persen menjadi 1.744,88.

Posisi ini merupakan posisi penutupan terendah sepanjang tahun ini. Penurunan harian sebesar 115,7 poin merupakan penurunan ketiga terbesar Kospi.

Ada pun rekor penurunan dalam persentase sebesar 12 persen yang terjadi pada 12 September 2011.

Investor di Korea melepaskan sahamnya karena pesimisis tentang pertumbuhan ekonomi global. Saham yang banyak dilepas adalah saham emiten berorientasi ekspor.

 

Bursa Eropa juga dibuka melemah. FTSE 100 Inggris turun 2 persen, DAX Jerman turun 4,3 persen dan CAC Perancis turun 3,5 persen.

 

Selain khawatir mengenai pertumbuhan global, para investor juga kecewa dengan kenaikan jumlah orang yang mengambil tunjangan pengangguran di AS. Angka ini naik 9.000 orang dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Berarti pasar tenaga kerja di AS belum juga pulih, sehingga konsumen belum memiliki daya beli.

Sementara itu, sebuah survei menyatakan bahwa sektor manufaktur di kawasan Atlantik melemah pada Agustus lalu, mencapai titik terendah dalam dua tahun terakhir.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com