JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia, A Stefanus Ridwan, memastikan bahwa omzet toko-toko di semua mal meningkat lebih dari dua kali lipat dari bulan biasanya.
"Wah, kali ini kenaikan omzet memang luar biasa. Dua kali lipat lebih. Malah untuk penjualan produk makanan seperti sirup dan biskuit, penjualannya naik gila-gilaan," kata Stefanus, di Jakarta, Senin (22/8/2011) siang.
Mengenai total omzet mal-mal anggota APPBI, Stefanus mengatakan tidak bisa menyebut angkanya, karena setiap mal merahasiakan penghasilan.
Namun yang pasti, omzet selama bulan puasa ini sangat meningkat. Bukan hanya makanan dan produk feisyen, tetapi juga perabot rumah.
Menurut Stefanus Ridwan, peningkatan omzet luar biasa ini karena bulan puasa kali ini jatuh pada kondisi yang sangat menguntungkan. yakni pada awal bulan sehingga gaji masih ada. Pada pertengahan bulan, THR turun.
"Dan pada akhir bulan puasa atau Lebaran,sudah jatuh masa gajian lagi," katanya.
Ia menambahkan, omzet bulan ini, yang jatuh pada bulan puasa adalah omzet terbesar selama satu tahun penuh. "Pendapatan mal selama satu tahun, 80 persennya berasal dari penjualan selama bulan puasa ini," katanya.
Kontribusi terbesar omzet mal saat ini adalah masyarakat kalangan menengah ke bawah. "Kalau kalangan atas, masih belanja di luar negeri. Ini sangat disayangkan.Harusnya, ke luar negeri untuk jalan-jalan wisata saja. Belanjanya tetap di Indonesia," kata Stefanus Ridwan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.