Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Likuiditas Perbankan Masih Terjaga

Kompas.com - 25/08/2011, 16:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia menyatakan bahwa likuiditas perbankan masih terjaga, sekalipun bank-bank menggunakan simpanan di BI, melalui Sertifikat Bank Indonesia, untuk memberikan kredit kepada masyarakat. "Perkembangannya sampai dengan Agustus ini, perbankan telah tumbuh kreditnya (sebesar) 234,57 triliun," ujar Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia, Wimboh Santoso, dalam diskusi dengan wartawan di Bank Indonesia, Kamis (25/8/2011).

Jika dilihat persentasenya maka kredit tumbuh 13,36 persen year to date, atau sebesar 24,45 persen (year on year) per minggu ketiga Agustus 2011. "Saya rasa ini make sense dan persentasenya sampai year to date itu, persentase pencapaian business plan-nya sudah (mencapai) 56,84 persen dari target perencanaan bisnis yang disepakati tahun 2011 ini," tambah Wimboh.

Namun, pertumbuhan kredit ini tidak seimbang dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK). "DPK meningkat year to date-nya sudah Rp 114,57 triliun atau 4,9 persen. Dan, pertumbuhan year on year-nya DPK (tumbuh) 18,43 persen," jelas dia.

Kondisi ini akhirnya membuat bank mengalihkan simpanannya di BI untuk memberikan kreditnya, melalui SBI. "SBI-nya sudah menurun selama year to date ini yang penanaman di Bank Indonesia ini sudah turunnya Rp 53,7 triliun," ujar Wimboh.

Akan tetapi, ia meyakinkan bahwa likuiditas perbankan masih terjaga. "Namun demikian, secara umum likuiditas perbankan masih terjaga. Jadi, sampai terakhir bahwa alat-alat likuid di Bank Indonesia itu masih Rp 348,7 triliun. Jadi masih besar jumlahnya," ujarnya.

Sehingga, lanjut dia, jika perbankan nanti harus mencapai pertumbuhan kredit sebesar 23,5 persen, likuditas perbankan masih tetap mampu. Apalagi, ia menuturkan, biasanya DPK akan bertambah pada akhir tahun. "Jadi tidak perlu ada kekuatiran likuiditas perbankan menurun karena pemberian kredit ini," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com