Daripada Sensus Lebih Baik Intensifikasi Pajak

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat ekonomi Aviliani berpendapat, daripada melakukan sensus pajak lebih baik pemerintah melakukan intensifikasi dalam penerimaan pajak.

"Intensifikasi itu adalah (penarikan pajak) kepada yang belum tersentuh oleh pajak. Kan ada 70 persen itu yang belum pernah tersentuh," ujar Aviliani kepada Kompas.com, usai menghadiri rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat ( 26/8/2011 ).

Ia menilai, sensus pajak itu kan bisa dilihat dari data BPS (Badan Pusat Statistik) saja. "Daripada mengeluarkan uang lagi mendingan lihat data BPS," tambah dia.

Aviliani menuturkan, intensifikasi lebih baik ketimbang sensus pajak. Oleh sebab itu, ia mendukung pengenaan pajak yang rencananya akan diberlakukan kepada sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), oleh Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan. "Jangan perusahaan yang sudah bayar (pajak) besar dikenain terus," ujar Aviliani.

Ia menuturkan, saat ini ada sekitar 70 persen sektor perekonomian informal. "Kita melihat saya rasa itu perlu (pengenaan pajak). Kalau tidak yang (perusahaan) gede-gede pura-pura jadi yang kecil, ini kan nggak fair juga," tegas dia.

Menurutnya, rencana pengenaan pajak sebesar tiga persen atas omzet kepada UMKM itu terbilang kecil. "Intensifikasi yang harus lebih didahulukan daripada itu (sensus pajak)," tegas dia.