Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Produsen Alumunium Rusia Turun

Kompas.com - 29/08/2011, 17:45 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com - Meskipun berkontribusi pada 10 persen produksi alumunium dunia, namun perusahaan pengolahan alumunium terbesar di Rusia, yakni Rusal, menderita penurunan laba dalam enam bulan pertama tahun 2011.

Rusal terbelenggu utang dan rendahnya permintaan dunia atas alumunium menyebabkan tekanan pada laporan rugi laba perusahaan raksasa tersebut. Demikian laporan resmi Rusal yang dikutip kantor berita AFP di Moscow, Senin (29/8/2011).

Dalam laporan tersebut, Rusal melaporkan penurunan laba sebesar 20,5 persen pada semester pertama 2011 dibanding periode yang sama tahun 2010. Laba bersih Rusal pada enam bulan pertama 2011 dilaporkan mencapai 1,09 miliar dollar AS turun dibandingkan enam bulan pertama 2010 yang tercatat 1,37 miliar dollar AS.

Perusahaan mencatat kenaikan produksi alumunium sebesar satu persen, namun tidak terserap pasar karena permintaan yang rendah. Perusahaan berupaya menurunkan utang dengan beragam perjanjian restrukturisasi seniali 1,67 miliar dollar AS. Rendahnya laba juga disebabkan setoran dari Norilsk Nickel dibawah harapan.

Rusal saat ini memiliki 25 persen saham Norilsk Nickel, produsen nikel terbesar di dunia saat ini. Dalam laporan korporasi, Pemegang Kewenangan Eksekutif Tertinggi (CEO) Rusal, Oleg Deripaska memprediksi bahwa dalam jangka menengah akan terjadi fluktuasi pada bisnis tambang di dunia.

Sepanjang tidak ada penguatan pada permintaan alumunium maka volatilitas bisnis tambang akan terus terjadi. "Sementara volatilitas di seluruh sektor dan ekonomi global masih lemah di jangka menengah, Rusal masih memiliki fundamental kuat dan memimpin di industri logam dan pertambangan. Kami akan terus mendorong nilai dan pertumbuhan pada seluruh pemegang saham," ujar Deripaska.

Sebagai pembanding, Indonesia pun tengah menanti berakhirnya kontrak pertambangan sebuah produsen alumunium besar di Sumatera Utara, yakni Inalum. Kontrak akan berakhir pada tahun 2013. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com