Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omzet UKM Naik 200 Persen Selama Lebaran

Kompas.com - 02/09/2011, 13:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Selama masa Lebaran, omzet usaha kecil dan menengah (UKM) naik signifikan dengan rata-rata kenaikan sebesar 200 persen. "Memang kenaikan omzet UKM sebelum, selama, dan pasca-Lebaran bervariasi. Namun rata-rata mengalami kenaikan signifikan dari hari biasa," ujar Ketua Bidang Perdagangan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Harry Warganegara dalam rilisnya di Jakarta, Jumat (2/9/2011).

Bahkan, Harry menyebutkan, ada UKM tertentu yang mengalami kenaikan omzet hingga 300 persen dari hari biasa. UKM sektor perdagangan dan jasa memberikan andil yang besar bagi peningkatan omzet tersebut. Harry pun mencontohkan, UKM otomotif sudah mulai mengalami peningkatan omzet sejak H-7 Lebaran. "Omzet UKM servis sepeda motor, misalnya, melonjak hingga 100 persen sejak H-7," papar dia.

Setelah Lebaran, omzet servis motor ini dapat melonjak lagi di atas 100 persen. Ini karena banyak konsumen yang mengecek kendaraannya seusai dipakai untuk mudik. Hal yang sama juga terjadi di bengkel mobil.

Serupa dengan kondisi tersebut, omzet UKM waralaba pun meningkat cukup tajam. "Omzet rata-rata minimarket bisa mencapai Rp 400 juta per bulan per gerai. Kami lihat kenaikannya antara Rp 800 juta dan di atas Rp 1 miliar per bulan," tambah Harry.

Menurut dia, omzet UKM waralaba kini tidak bisa dipandang sebelah mata sebab total omzet per tahun diperkirakan mencapai sekitar Rp 90 triliun. Sektor ritel seperti mal dan pusat perbelanjaan pun turut mendorong omzet UKM yang luar biasa pada bulan Agustus.

"Kenaikan omzet penjualan hanya mencapai 20 persen pada awal-awal Ramadhan. Akan tetapi, mendekati Idul Fitri, omzetnya meningkat sampai 300 persen. Tentu hal ini berdampak pada UKM sebab tenant-tenant di mal juga kebagian rezekinya," tambah dia.

Berdasarkan jenis komoditasnya, omzet UKM yang menjual produk sandang, seperti tekstil dan produk tekstil (TPT), secara nasional, mencapai di atas Rp 8 triliun. Angka tersebut naik dari tahun lalu yang hanya mencapai Rp 7 triliun. UKM yang memproduksi makanan ringan pun juga mengalami peningkatan permintaan yang mencapai 40 persen dari hari biasa. Akibatnya, harga makanan ringan naik sebesar 5 hingga 15 persen menjelang Lebaran kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com