JAKARTA, KOMPAS.com- Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG di Bursa Efek Indonesia mencoba tetap perkasa dengan terus menguat meskipun bursa lain di kawasan justru terpuruk. Pada penutupan sesi pagi ini, IHSG ditutup menguat 62,2 poin atau 1,62 persen ke level 3.903,9.
Penguatan indeks terus terjadi sejak pukul 11.02 ketika masih bertengger di level 3.889 atau menguat 1,24 persen. Pada 11.55, indeks terus melaju ketika melonjak ke level 3.905 atau menguat 1,66 persen, hingga akhirnya ditutup pada level 3.903,9.
Pantauan Kompas pada sinyal-sinyal teknikal di hari perdagangan sebelumnya (26 Agustus 2011) menunjukkan bahwa IHSG ditutup pada posisi tengah, antara overbought (sinyal jual) dan oversold (sinyal beli). Ini terlihat dari sinyal Slow Stochastic yang berada di posisi 50.
Namun, dari sinyal yang diberikan oleh Commodity Channel Index (CCI) diperlihatkan bahwa sebenarnya sejak 9 Agustus 2011 IHSG selalu mendekati garis nilai minus 100, atau jenuh jual. Dan pada 26 Agustus 2011, nilai CCI ada di level minus 70,72 sehingga masih dekat dengan area jenuh jual. Indeks tidak mengikuti kecenderungan sebagian besar bursa di Asia yang memerah.
Keterpurukan bursa di Asis menyusul kekecewaan pelaku pasar terhadap data tingkat pengangguran AS yang tidak menciptakan lapangan kerja baru.
Pada pertengahan hari ini, hampir seluruh bursa yang terpantau di Asia memerah. Indeks Nikkei 225 ada di level 8.800 melemah 150 poin atau 1,68 persen. Sementara itu, Indeks Hang Seng ada di posisi 19.768 atau menurun 444,5 poin (2,2 persen), dan indeks CSI 300 China terpuruk ke posisi 2.752 atau melemah 50,87 poin (1,8 persen).
Adapun indeks TWSE Taiwan drop ke posisi 7.597 atau melemah 165 poin (2,14 persen). Begitu juga di India, indeks Sensex memerah di level 16.643 atau melemah 172,85 poin (1,03 persen).
Dari Korea Selatan, indeks Kospi berada di level 1.814 atau melorot 53,34 poin (2,86 persen). Adapun indeks ASX 200 di Australia bercokol di level 4.151 atau melemah 91,5 poin (2,16 persen).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.