Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Perkasa Hingga Akhir Perdagangan

Kompas.com - 05/09/2011, 16:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga akhir perdagangan, ternyata Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi sedikit dari bursa di Asia yang ditutup menguat.

Para investor kembali ke pasar modal setelah libur lebaran. Pada awal pekan Senin (5/9/2011) IHSG IHSG menguat 24,441 poin atau  0,63 persen menjadi  3.866,172. Sementara Indeks LQ 45 naik 6,715 poin  atau 0,99 persen menjadi  682,970. Indeks Kompas100 naik 7,6 poin menjadi 897,97.

Hampir seluruh sektor naik pada perdagangan hari ini, kecuali sektor pertambangan yang turun 0,43 persen, konsumer turun 0,66 persen dan properti turun 0,13 persen. Saham-saham yang menjadi pendorong  penguatan atanra lain adalah Telkom, Bank BRI, Astra dan Bank BCA.

Nilai perdagangan sebesar  Rp 6,087 triliun. Sebanyak 104 saham naik, sisanya 129 saham turun, dan 75 saham stagnan. Investor asing mencatatkan pembelian bersih (foreign net buy) tipis senilai Rp 59,776 miliar. Pasar saham Asia sebagian melemah setelah perusahaan-perusahaan di AS berhenti merekrut karyawan baru pada Agustus.

Kenyataan ini semakin membuat khawatir negara dengan besaran perekonomian terbesar di dunia itu sedang menuju resesi. Indeks Nikkei turun 2 persen menjadi 8.772,91. Sentimen negatif di Tokyo juga ditambah dengan terus menguatnya yen terhadap dollar AS.

Penguatan ini membahayakan ekspor Jepang karena harga barangnya menjadi semakin mahal. S&P Australia turun 2,5 persen menjadi 4.137,60 dan Kospi Korea turun 3,8 persen menjadi 1.796,77, Hangseng Hongkong turun 2,2 persen menjadi 19.775,01.

Para investor masih terus berharap bank sentral AS Fed akan melakukan sesuatu dalam pertemuan September ini untuk mendukung perekonomian. Kemungkinan dilakukannya pembelian obligasi pemerintah tahap ketiga atau quantitative easing 3 masih terbuka.

"Sekarang, kemungkinan itu semakin meningkat. Saya rasa mereka harus melakukan sesuatu, pasar mengharapkan QE3," ujar Linus Yip strategis pada First Shanghai Securities di Hongkong.

Dengan membeli obligasi pemerintah di perbankan, berarti perbankan akan mendapatkan uang tunai yang diharapkan dapat disalurkan menjadi kredit ke sektor riil. Fed juga telah menyatakan akan terus mematok bunga rendah mendekati nol persen setidaknya hingga 2 tahun ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com