Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Rumah di Level Terendah Sejak 2009

Kompas.com - 06/09/2011, 18:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil riset dari Knight Frank Global House Price Index memperlihatkan pertumbuhan harga rumah di dunia mendekati negatif di sepanjang tahun 2011 ini. Meski demikian, terjadi peningkatan harga rumah rata-rata sebesar 0,1 persen pada kuartal II-2011.

Dalam hasil riset yang dikirimkan oleh Senior Riset Manajer Knight Frank, Hasan Pamudji, Selasa (6/9/2011), melalui surat elektronik, dikatakan bahwa penurunan harga rumah menunjukkan besarnya dampak krisis global tahun 2008-2009 yang terus berlanjut terhadap ekonomi negara di dunia.

Bagi negara maju, kredit pinjaman rumah pun terus menjadi kendala dimana kepercayaan pasar masih rendah dan pendapatan rumah tangga makin berkurang. Me lemahnya pertumbuhan harga rata-rata perumahan juga disebabkan oleh tak adanya pertumbuhan harga tahunan sebesar dua digit seperti di China, Singapura, dan India pada tahun 2009-2010.

Upaya pemerintah Asia untuk memperlambat laju inflasi harga rumah pun terbukti positif, dimana angka statistik terbaru harga pertumbuhan tahunan di Singapura tercatat hanya 6,7 persen pada kuartal II-2011. Sementara India dan China mencatat penurunan harga pada kuartal II-2011 sebesar 1,7 persen dan 0,1 persen.

Selama ini, Hong Kong memiliki kinerja bagus sebagai pendorong utama laju pertumbuhan tahunan Asia sebesa r 8 persen di kuartal II-2011. Namun demikian, pertumbuhan harga di Hong Kong pda kuartal II-2011 hanya sebesar 3,5 persen atau turun dari sebelumnya 10,1 persen pada kuartal I-2011.

Bagaimana di Indonesia? Pertumbuhan harga rumah masih mengalami kenaikan rata-rata 4,5 persen sepanjang kuartal II-2011. Sementara di beberapa daerah mewah, masih menunjukkan pertumbuhan di atas 10 persen.

Pada kuartal II-2011, Indonesia menempati peringkat ke-15 dari 60 negara di dunia yang disurvei, untuk kenaikan harga rata-rata sebesar 12 bulan terakhir. Dan peringkat ke-6 setelah Hong Kong, Taiwan, Singapura, China, dan Malaysia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com