Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/09/2011, 16:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Laju penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) makin tersendat. Di akhir perdagangan, IHSG hanya mampu naik tipis 3 poin saja.

Dalam pertengahan perdagangan, sebenarnya indeks sempat menembus 4.017,308. Tetapi penjualan saham membuat penguatan indeks tertahan. Saham-saham yang banyak dilepaskan adalah saham sektor infrasturktur.

 

Pada penutupan perdagangan, Kamis (8/9/2011), IHSG naik tipis 3,957 poin atau 0,09 persen menjadi 4.005,390. Sementara Indeks LQ 45 menguat tipis 0,407 poin atau 0,06 persen menjadi 709,688. Indeks Kompas100 naik 0,08 poin menjadi 913.

Para investor lokal banyak merealisasikan keuntungan mereka sementara investor asing masih konsisten menempatkan dananya di lantai bursa. Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 545,43 miliar. Total nilai transaksi sebesar Rp 5,8 triliun.

 

Pasar saham Asia seolah bergulat dan berusaha menutup perdagangan dengan positif. Kekhawatiran tentang kesehatan perekonomian dunia masih ada, di sisi lain ada juga harapan tentang pidato Barack Omaba soal lapangan kerja.

 

Indeks Nikkei naik 0,3 persen menjadi 8.787,66. Indeks Kospi Korea naik 1,1 persen menjadi 1.852,51 karena keputusan bank sentral yang menjaga tingkat suku bunga tetap tidak berubah selama tiga bulan berturut-turut. Tingkat suku bunga yang lebih tinggi biasanya membuat saham turun karena membuat saham menjadi kurang menarik lagi.

 

Sementara saham di China dan Thailand turun. Indeks Hangseng Hongkong turun 0,8 persen menjadi 19.897,15.

 

"Kelegaan dari berbagai perkembangan di Eropa seperti pengadilan Jerman dan lolosnya paket penghematan dari Italia membuat para investor kembali berani mengambil risiko," demikian tulis Credit Agricole CIB di laporan risetnya.

 

Bursa Eropa juga dibuka menguat. Indeks FTSE Inggris naik 0,5 persen, DAX Jerman naik 0,5 persen dan CAC Perancis naik 0,9 persen pada awal perdagangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com