Penyaluran Dana Bansos PUAP Capai Rp 2,89 Triliun

TEGAL, KOMPAS.com — Penyaluran dana bantuan sosial dalam bentuk Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) sampai dengan Agustus 2011 sudah mencapai Rp 2,89 triliun.

Dana bantuan sosial sebagai sumber permodalan petani ini sejak 2008 tersalurkan ke 29.013 desa atau gabungan kelompok tani (gapoktan) di 33 provinsi di 440 kabupaten/kota.

Menteri Pertanian Suswono, Jumat (9/9/2011) di Desa Bogares, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, berharap pemberian dana PUAP sebesar Rp 100 juta tiap desa atau gapoktan bisa meningkatkan kemampuan wirausaha dan agrobisnis petani.

Dengan dana tersebut, petani diharapkan bisa mengakses sumber permodalan dengan mudah dan murah. Tidak hanya petani, ibu rumah tangga juga bisa mengakses kredit Rp 500.000-Rp 1 juta sebagai modal usaha terkait industri pertanian.

Suswono berharap dana ini bisa dimanfaatkan  dan dikelola dengan baik. Dan ke depan diharapkan gapoktan yang sudah bisa mengelola dana PUAP sebagai dana simpan pinjam, bisa meningkatkan statusnya menjadi koperasi.

Dengan menjadi koperasi seperti KUD, akan memperkuat kelembagaan petani sehingga mereka bisa meningkatkan posisi tawar dengan pedagang. Melalui koperasi gapoktan, diharapkan bisa mengakses modal untuk membeli pupuk dengan harga sesuai HET, tidak dipermainkan lagi..

”Para penyuluh juga diharapkan bisa berperan lebih aktif membina petani,” katanya. Adapun penyaluran dana bansos lain dalam bentuk Lembaga Mandiri Mengakar di Masyarakat (LM3) mencapai Rp 919,31 miliar untuk 5.862 LM3. Tahun 2011 akan ditambah lagi untuk 917 LM3.

LM3 yang bagus akan dijadikan model dengan tambahan dana Rp 3,3 miliar. Adapun Sarjana Membangun Desa (SMD) yang dimulai tahun 2007 sudah tersalurkan Rp 402,16 miliar untuk 1.509 desa.

Tahun ini ada tambahan Rp 222,5 miliar untuk 700 SMD. Ini akan membuka lapangan kerja sarjana baru dan akan menumbuhkan ekonomi desa. ”Saya harap dana itu bisa dimanfaatkan dengan baik,” katanya.