Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dividen Telkom Terus Tumbuh

Kompas.com - 12/09/2011, 15:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Operator telekomunikasi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) berhasil meraih penghargaan Most Consistent Dividend Policy & Strongest Adherence to Corporate Governance pada ajang 5th Annual Best Financial Institutional Award 2011 yang diselenggarakan oleh Alpha Southeast Asi a di Jakarta, Senin (12/9/2011).

Penghargaan diberikan karena Telkom dinilai secara konsisten memiliki semangat value creation yang tinggi dan mampu memberi nilai bagi para pemegang sahamnya secara berkelanjutan, sekaligus dapat memberikan nilai positif dari s etiap investasi yang ditanam oleh pemegang saham.

Prestasi ini jelas menggembirakan dan makin memotivasi kami memberikan yang terbaik bagi seluruh stakeholders , kata Direktur Utama Telkom, Rinaldi Firmansyah, Senin ini.

Rinaldi merasa yakin prestasi demi prestasi yang diraih Telkom akan semakin memperkuat posisi dan nilai Telkom di mata investor maupun pemerintah Indonesia sebagai pemegang saham terbesar. Menurut Rinaldi, Telkom secara konsisten telah berkontribusi nyata terhadap negara melalui dividen yang terus tumbuh.

Ditegaskan Rinaldi, nilai kontribusi yang diberikan Telkom kepada Negara sebagai pemilik terbesar saham akan sangat ditentukan oleh kinerja operasional y ang dicapainya. Fakta menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun kontribusi Telkom terhadap Negara dalam bentuk pajak-pajak (PPH, PPN, PBB, dan sebagainya), dividen, Biaya Hak Penggunaan (BHP) Frekuensi dan lain-lain, selalu signifikan.

Pada 2003, Telkom hanya mampu memberikan kontribusi kepada Negara senilai Rp 10,25 triliun, maka nilai kontribusi tersebut naik menjadi Rp 12,03 triliun pada 2004 dan Rp 14,48 triliun pada 2005. Selanjutnya nilai kontribusi Telkom kepada negara terus mengalami peningkatan, ya itu Rp 15,03 triliun pada 2006, Rp 22,31 triliun pada 2007, dan Rp 23,44 triliun pada 2008. Pada 2009 dan 2010, Telkom tetap memberikan kontribusi yang signifikan ke kas negara dengan nilai hampir Rp 20 triliun.

Meskipun persaingan antaroperator berlangsung sangat ketat, Telkom tetap pada komitmennya untuk menyumbangkan yang terbaik bagi perekonomian Negara, ujar Rinali. Nilai kontribusi Telkom kepada negara diharapkan terus meningkat di masa-masa mendatang, meski itu tidaklah mudah dic apai di tengah kondisi persaingan yang semakin tajam, tambahnya.

Kontribusi Telkom pada dasarnya tak bisa dilepaskan dari kinerja bisnisnya sebagai perusahaan TIME (Telecommunication, Information, Media dan Edutainment) terbesar di Indonesia. Sejak 2003 Telkom tercatat senantiasa mengalami pertumbuhan berkesinambungan. Tahun 2003, Telkom mencetak laba bersih sebesar Rp 6,1 triliun, kemudian meningkat menjadi Rp 6,6 triliun pada 2004, dan meningkat lagi menjadi Rp 8 triliun pada 2005.

Selanjutnya sejak 2006, laba bersih Telkom selalu di atas Rp 10 triliun. Pada 2006, misalnya, laba bersih Telkom Rp 11 triliun, kemudian meningkat jadi Rp 12,9 triliun pada 2007. Pada 2008, sebagai imbas dari krisis Global, laba bersih Telkom sempat turun menjadi Rp 10,6 triliun, namun kemudian meningkat menjadi Rp 11,3 triliun pada 2009 dan tahun 2010 Telkom mencatat laba bersih Rp 11,5 triliun.

Pada 2008 Telkom telah membayarkan dividen Rp 5,8 triliun dan pada 2009 menjadi Rp 5,7 triliun. Lalu pada 2010 meningkat menjadi Rp 6,3 triliun. Di tengah-tengah situasi ekonomi yang belum berpihak kepada para investor serta persaingan industri telekomunikasi yang semakit ketat, Telkom tetap dapat membagikan dividen dengan nilai yang cukup siginifikan kepada para investor dan negara, kata Rinaldi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com