Proteksi Kebakaran Teknologi Nano Diluncurkan

JAKARTA, KOMPAS.com - Maraknya pembangunan properti di kota-kota besar di Indonesia, seringkali tidak disertai pemenuhan standar keselamatan yang memadai.

Padahal, gedung bertingkat seperti perkantoran, hotel, apartemen, kondominium, gedung instansi pemerintah, dan perumahan, memiliki risiko tinggi saat terjadi bencana seperti kebakaran.

Kebakaran sebagian besar terjadi akibat arus pendek atau korsleting yang terjadi pada T Dus, stop kontak, atapun panel boks listrik.

"Saat terjadi percikan api dari panel listrik, dalam hitungan detik kebakaran bisa dengan cepat merambat melalui kabel-kabel listrik, dan membakar segala benda yang ada di sekitar," ujar Direktur PT Bersama Bangun Persada, Hendrik Sutjiatmadja.

Mr Safety (PT Bersama Bangun Persada) mulai memasarkan produk berteknologi nano, Nanex (Nano Fire Extinguisher), yang diproduksi oleh Petros Group, Rusia. Produk Nanex merupakan produk pemadaman dini tanpa menghasilkan halon dan gas CFC, sehingga ramah lingkungan.

Produk Nanex menjadi pemadaman dini kebakaran, yakni api yang muncul dapat langsung direspons untuk dipadamkan, sehingga meminimalkan dari risiko menjalarnya api yang menimbulkan kebakaran.

Suprapto, Spesialisasi Proteksi Kebakaran dan Fisika Bangunan Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Kementerian Pekerjaan Umum, mengemukakan, pemerintah sedang gencar-gencarnya mengampanyekan sistem proteksi kebakaran yang ramah lingkungan.

Penggunaan halon sudah lama ditinggalkan di Indonesia, karena tidak ramah lingkungan dan berdampak merusak lapisan ozon. "Bahan pengganti halon harus mempertimbangkan aspek lingkungan, efisiensi biaya, dan energi," ujarnya.